Gempa Magnitudo 3,1 Guncang Pangandaran Pagi Hari

Gempa Magnitudo 3,1 Guncang Pangandaran Pagi Hari

Bagikan:

PANGANDAEAN – Aktivitas seismik kembali tercatat di wilayah selatan Jawa Barat. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan telah terjadi gempa bumi berkekuatan kecil yang mengguncang wilayah Kabupaten Pangandaran dan sekitarnya pada Sabtu pagi (20/12/2025). Gempa tersebut terjadi pada pukul 06.04 WIB dan termasuk dalam kategori gempa dangkal.

Berdasarkan hasil analisis BMKG, gempa bumi ini memiliki magnitudo 3,1 dengan kedalaman pusat gempa sekitar 10 kilometer. Lokasi episenter gempa berada di koordinat 8,73 Lintang Selatan dan 107,30 Bujur Timur, atau sekitar 175 kilometer arah barat daya Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat. Meski kekuatannya relatif kecil, getaran gempa tetap terpantau oleh sistem pemantauan seismik nasional.

BMKG menyampaikan informasi gempa tersebut secara cepat melalui kanal resminya guna memastikan masyarakat memperoleh informasi awal terkait kejadian gempa bumi. Dalam keterangannya, BMKG menyebutkan:

“Gempa Mag:3.1, 20-Dec-2025 06:04:55WIB, Lok:8.73LS, 107.30BT (175 km BaratDaya KAB-PANGANDARAN-JABAR), Kedlmn:10 Km,” tulis BMKG dalam keterangannya dikutip Sabtu (20/12/2025).

Hingga laporan ini disusun, belum ada laporan resmi terkait dampak kerusakan bangunan maupun korban jiwa akibat gempa tersebut. Kondisi ini menunjukkan bahwa gempa dengan magnitudo kecil tersebut tidak menimbulkan dampak signifikan terhadap aktivitas masyarakat maupun infrastruktur di wilayah terdampak.

Meski demikian, BMKG tetap mengimbau masyarakat agar tidak lengah dan tetap meningkatkan kewaspadaan. Wilayah Jawa Barat, khususnya daerah pesisir selatan, dikenal sebagai kawasan rawan gempa karena berada di zona pertemuan lempeng tektonik Indo-Australia dan Eurasia. Aktivitas subduksi di kawasan tersebut kerap memicu gempa bumi, baik dengan skala kecil maupun besar.

BMKG juga mengingatkan masyarakat untuk tidak mudah terpengaruh oleh informasi yang belum terverifikasi kebenarannya. Warga diminta hanya mengacu pada sumber resmi BMKG dalam memperoleh informasi terkait gempa bumi dan potensi dampak lanjutannya. Selain itu, masyarakat disarankan untuk memahami langkah-langkah mitigasi bencana gempa bumi sebagai upaya antisipasi apabila terjadi gempa susulan.

Dalam keterangan tambahan, BMKG menegaskan bahwa data awal yang disampaikan bersifat sementara dan masih dapat mengalami perubahan seiring dengan masuknya data lanjutan dari berbagai stasiun pemantau.

“Disclaimer: Informasi ini mengutamakan kecepatan, sehingga hasil pengolahan data belum stabil dan bisa berubah seiring kelengkapan data,” tulis BMKG.

BMKG akan terus memantau perkembangan aktivitas seismik di wilayah tersebut dan menyampaikan pembaruan informasi kepada publik jika diperlukan. Masyarakat diimbau tetap tenang, menjalankan aktivitas seperti biasa, serta selalu waspada terhadap potensi bencana alam lainnya. []

Diyan Febriana Citra.

Bagikan:
Berita Daerah Hotnews