SUKABUMI – Wilayah Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, diguncang gempa bumi pada Kamis (09/10/2025) dini hari. Berdasarkan informasi resmi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), gempa tersebut memiliki kekuatan magnitudo 4,0 dan terjadi sekitar pukul 01.49 WIB.
Pusat gempa terdeteksi berada di laut, tepatnya di koordinat 7,90 Lintang Selatan dan 106,39 Bujur Timur, atau sekitar 102 kilometer barat daya Kabupaten Sukabumi, dengan kedalaman 10 kilometer.
“Mag: 4.0, 09-Oct-2025 01:49:36 WIB, Lok: 7.90LS, 106.39BT (102 km Barat Daya KAB-SUKABUMI-JABAR), Kedlmn: 10 Km,” tulis akun resmi BMKG melalui laman X (Twitter).
Guncangan ini termasuk dalam kategori gempa dangkal karena kedalamannya kurang dari 60 kilometer. Meski begitu, BMKG memastikan bahwa lindu tersebut tidak berpotensi tsunami dan sejauh ini belum ada laporan kerusakan signifikan di wilayah sekitar episentrum.
Sejumlah warga di pesisir selatan Sukabumi dilaporkan sempat merasakan getaran ringan, terutama di wilayah Pelabuhan Ratu dan sekitarnya.
“Guncangannya terasa sebentar, seperti ada dentuman dari bawah tanah,” ujar Rahmat, salah satu warga setempat yang terbangun akibat gempa.
Hingga Kamis pagi, BMKG masih terus memantau aktivitas seismik di kawasan Jawa Barat bagian selatan. Dalam pernyataan tertulisnya, lembaga tersebut mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak mudah percaya dengan informasi yang tidak jelas sumbernya.
“BMKG terus melakukan pemutakhiran data. Informasi awal ini bersifat sementara dan dapat berubah seiring kelengkapan hasil analisis,” demikian pernyataan resmi BMKG.
Gempa bumi di wilayah selatan Jawa Barat bukan hal baru. Daerah ini berada di zona subduksi aktif, tempat Lempeng Indo-Australia menekan ke bawah Lempeng Eurasia. Kondisi tersebut menyebabkan wilayah pesisir selatan Jawa, termasuk Sukabumi, Cianjur, dan Garut, rentan terhadap gempa dangkal berkekuatan kecil hingga sedang.
Sebelumnya, pada Selasa (07/10/2025), gempa lebih kuat dengan magnitudo 6,9 mengguncang wilayah Merauke, Papua, yang turut menjadi perhatian nasional. Rangkaian aktivitas seismik di beberapa daerah dalam sepekan terakhir menunjukkan adanya peningkatan dinamika tektonik di wilayah Indonesia bagian timur dan selatan.
BMKG menegaskan pentingnya kesiapsiagaan masyarakat terhadap potensi gempa, terutama bagi daerah yang berada di sekitar pesisir. Masyarakat diimbau untuk selalu memperbarui informasi melalui kanal resmi BMKG agar tidak terpengaruh oleh kabar yang menyesatkan.
“Selalu perhatikan update resmi dari BMKG, karena informasi cepat belum tentu akurat,” tambah lembaga tersebut dalam keterangannya. []
Diyan Febriana Citra.