LEMBATA – Aktivitas vulkanik Gunung Ile Lewotolok di Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT), kembali meningkat. Gunung yang menjadi salah satu dari deretan gunung api aktif di Indonesia itu mengalami erupsi pada Kamis (16/10/2025) pukul 05.57 WITA, memuntahkan kolom abu setinggi sekitar 400 meter di atas puncak, atau 1.823 meter di atas permukaan laut (mdpl).
Petugas Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Syawaludin, melaporkan bahwa aktivitas erupsi terekam jelas di seismograf dengan amplitudo maksimum 3,8 milimeter dan durasi 36 detik. Ia menegaskan, hingga saat ini status Gunung Ile Lewotolok masih berada pada Level III atau Siaga.
“Kolom abu berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas sedang mengarah ke barat,” tulis Syawaludin dalam laporan resmi yang dikutip Kamis (16/10/2025).
Erupsi kali ini tidak disertai dengan lontaran batu pijar besar, namun abu vulkanik terlihat menyebar ke sejumlah wilayah di sekitar lereng barat. Sejumlah warga di Desa Lamawolo dan sekitarnya dilaporkan sempat merasakan getaran ringan dan mendengar suara dentuman dari arah kawah.
PVMBG mengingatkan agar masyarakat, pendaki, maupun wisatawan tidak melakukan aktivitas dalam radius 3 kilometer dari kawah aktif. Warga juga diminta mewaspadai guguran lava, awan panas, dan potensi longsoran di sektor selatan, tenggara, barat, serta timur laut gunung.
Selain itu, warga diingatkan untuk tidak panik jika mendengar suara gemuruh atau dentuman keras dari kawah gunung. Menurut PVMBG, bunyi tersebut merupakan bagian dari aktivitas alami gunung saat fase erupsi.
“Getaran kuat akibat dentuman juga dapat memicu getaran di bangunan sekitar, terutama kaca dan pintu,” tulis laporan itu.
PVMBG juga menekankan pentingnya menggunakan masker untuk mencegah gangguan pernapasan akibat paparan abu vulkanik yang bisa terbawa angin hingga ke permukiman. Warga yang bermukim di daerah lembah dan bantaran sungai berhulu di puncak gunung diminta meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi lahar dingin, terutama memasuki musim hujan.
Meski aktivitas Ile Lewotolok masih dalam batas aman terpantau, petugas terus melakukan pemantauan intensif dari Pos Pengamatan Gunung Api di Desa Lembata. Pemerintah daerah bersama tim BPBD juga telah menyiagakan jalur evakuasi dan lokasi pengungsian bila sewaktu-waktu terjadi peningkatan aktivitas signifikan. []
Diyan Febriana Citra.