LEMBATA – Gunung Ile Lewotolok, yang berada di Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur, kembali menunjukkan aktivitas vulkanik yang cukup tinggi. Selama periode pengamatan Kamis (30/10/2025) pukul 00.00 WITA hingga 06.00 WITA, gunung ini tercatat meletus sebanyak 26 kali disertai gemuruh dan lontaran lava pijar.
Berdasarkan catatan seismograf dari Pos Pengamat Gunung Api (PGA) Ile Lewotolok, letusan memiliki amplitudo antara 11,3 hingga 24,1 mm dengan durasi masing-masing sekitar 45 hingga 55 detik. Erupsi ini memunculkan kolom abu setinggi 100 hingga 200 meter dengan variasi warna putih, kelabu, dan hitam.
“Erupsi disertai lontaran material pijar dan gemuruh lemah,” ujar Yeremias Kristianto Pugel, petugas PGA Ile Lewotolok, Kamis. Ia menambahkan, suara gemuruh dan dentuman yang terdengar di sekitar gunung merupakan hal yang wajar saat fase erupsi. Meski terdengar keras, masyarakat diimbau tidak panik karena suara ini dapat menimbulkan getaran ringan pada beberapa bangunan, terutama jendela kaca dan pintu.
Selain letusan, PGA Ile Lewotolok juga mencatat 38 kali gempa embusan dalam periode yang sama. Gempa ini memiliki amplitudo antara 1,3 hingga 7 mm dengan durasi 21 hingga 49 detik. Secara visual, puncak gunung terlihat jelas. Asap kawah yang bertekanan lemah tampak berwarna putih dengan intensitas tipis dan ketinggian antara 20 hingga 50 meter di atas puncak.
Yeremias menegaskan bahwa tingkat aktivitas Gunung Ile Lewotolok saat ini berada pada level III atau siaga. Pihaknya menekankan pentingnya kewaspadaan bagi masyarakat di sekitar gunung dan wisatawan. “Kami mengimbau agar masyarakat tidak memasuki dan melakukan aktivitas di dalam radius 3 kilometer dari kawah,” ujarnya.
Peningkatan aktivitas ini menegaskan perlunya perhatian ekstra dari warga dan pihak terkait untuk meminimalkan risiko. Masyarakat diharapkan selalu mengikuti informasi terbaru dari PGA Ile Lewotolok dan pemerintah daerah setempat.
Dalam situasi seperti ini, pengawasan terus dilakukan untuk memastikan keselamatan warga. Kompas.com tetap berkomitmen memberikan laporan fakta dari lapangan, agar masyarakat mendapatkan informasi akurat dan terkini mengenai kondisi Gunung Ile Lewotolok. []
Diyan Febriana Citra.

