Gunung Ile Lewotolok Meletus, Kolom Abu Capai 500 Meter

Gunung Ile Lewotolok Meletus, Kolom Abu Capai 500 Meter

LEMBATA — Aktivitas vulkanik Gunung Ile Lewotolok, salah satu gunung api paling aktif di wilayah Nusa Tenggara Timur, kembali menunjukkan peningkatan signifikan. Hingga Kamis siang (07/08/2025), suara gemuruh dan letusan masih terus terdengar dari puncak gunung yang memiliki ketinggian 1.423 meter di atas permukaan laut (mdpl) tersebut.

Menurut laporan Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Ile Lewotolok, erupsi yang terjadi pada periode pengamatan pukul 06.00–12.00 Wita disertai dengan 33 kali gempa letusan dengan amplitudo berkisar antara 5,4 hingga 37 mm dan durasi 40 hingga 51 detik.

“Letusan disertai dentuman atau gemuruh dengan intensitas lemah, sedang hingga kuat,” ujar Fajaruddin M. Balido, petugas PGA Ile Lewotolok, dalam keterangannya kepada media.

Letusan tersebut memunculkan kolom abu yang bervariasi tingginya antara 100 hingga 300 meter di atas puncak kawah, dengan warna asap putih hingga kelabu. Pada saat yang sama, tercatat pula 28 kali gempa embusan dengan amplitudo 1,6–7,8 mm dan durasi antara 29 hingga 45 detik.

Secara visual, puncak gunung terpantau cukup jelas meskipun diselingi kabut tipis hingga sedang. Asap dari kawah terlihat bertekanan sedang dengan intensitas yang juga sedang hingga tebal. Tinggi kolom asap ini mencapai 500 meter di atas puncak kawah. Cuaca di kawasan puncak umumnya cerah hingga mendung, dengan arah angin bertiup ke tenggara, selatan, dan barat daya.

Suhu udara tercatat berkisar antara 22 hingga 28 derajat Celsius. Gunung Ile Lewotolok saat ini masih berada dalam status Siaga atau Level III. Dengan status tersebut, masyarakat yang bermukim di lereng dan sekitar zona rawan bencana diminta tetap waspada terhadap kemungkinan hujan abu, lontaran material pijar, serta potensi banjir lahar dan awan panas guguran.

Fajaruddin menegaskan pentingnya mengikuti arahan dari instansi terkait dan tidak melakukan aktivitas dalam radius 3 kilometer dari puncak, serta di sektor-sektor tertentu yang direkomendasikan untuk dikosongkan.

“Situasi gunung saat ini masih sangat dinamis. Kami imbau masyarakat agar tetap waspada, mengikuti perkembangan informasi resmi, dan tidak terpancing isu yang tidak bisa dipertanggungjawabkan,” tegasnya.

Pemerintah daerah bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan TNI-Polri disebut telah menyiagakan langkah mitigasi, termasuk penyediaan tempat evakuasi sementara, masker, serta logistik bagi warga jika sewaktu-waktu dibutuhkan.

Kawasan Ile Lewotolok memang telah beberapa kali mengalami erupsi signifikan dalam dua dekade terakhir, sehingga pemantauan ketat terus dilakukan guna meminimalkan risiko bagi penduduk sekitar. []

Diyan Febriana Citra.

Berita Daerah Hotnews