Gunung Lewotobi Laki-laki Erupsi, Status Masih Siaga

Gunung Lewotobi Laki-laki Erupsi, Status Masih Siaga

FLORES TIMUR – Gunung Lewotobi Laki-laki kembali menunjukkan aktivitas vulkanik dengan letusan yang terjadi pada Kamis (28/08/2025) pagi. Erupsi tercatat pukul 09.51 WITA dengan tinggi kolom abu mencapai 600 meter di atas puncak, atau sekitar 2.184 meter di atas permukaan laut.

Gunung api yang berada di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, itu saat ini berstatus Level III atau Siaga. Status ini menandakan aktivitas vulkanik cukup tinggi sehingga masyarakat di sekitar kawasan dianjurkan untuk tetap meningkatkan kewaspadaan.

Petugas Pos Pengamatan Gunung Api (Posmat), Yosef Suryanto, melalui laporan resmi di laman magma.esdm.go.id, menjelaskan detail peristiwa erupsi tersebut.

“Terjadi erupsi G. Lewotobi Laki-laki pada hari Kamis, 28 Agustus 2025, pukul 09:51 WITA. Tinggi kolom letusan teramati ± 600 m di atas puncak (± 2184 m di atas permukaan laut),” tulis Yosef.

Kolom abu yang muncul teramati berwarna kelabu dengan intensitas sedang hingga tebal. Arah sebaran abu dominan menuju barat daya dan barat. Dari catatan seismograf, erupsi terekam dengan amplitudo maksimum 2,9 mm dan berlangsung selama 108 detik.

Kondisi ini kembali mengingatkan masyarakat sekitar Lewotobi akan potensi ancaman dari aktivitas gunung api yang kerap meletus secara berkala. Warga yang tinggal di desa-desa sekitar lereng diimbau untuk mematuhi rekomendasi Badan Geologi maupun Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) agar tidak beraktivitas dalam radius berbahaya.

Erupsi gunung api tidak hanya menimbulkan risiko jatuhan abu vulkanik, tetapi juga berpotensi mengganggu kesehatan pernapasan, aktivitas transportasi, hingga memengaruhi pertanian warga. Oleh karena itu, kewaspadaan menjadi kunci agar tidak menimbulkan korban.

Sejarah mencatat, Gunung Lewotobi Laki-laki dan kembarannya, Lewotobi Perempuan, termasuk gunung api aktif yang kerap mengalami erupsi dengan pola yang sulit diprediksi. Aktivitas keduanya telah berulang kali memaksa warga mengungsi demi keselamatan.

Dengan status Siaga yang masih berlaku, pihak berwenang terus memantau perkembangan aktivitas vulkanik. Masyarakat diharapkan tetap tenang, mengikuti informasi resmi dari pos pengamatan maupun pemerintah daerah, serta menyiapkan langkah evakuasi jika sewaktu-waktu diperlukan. []

Diyan Febriana Citra.

Berita Daerah Hotnews