FLORES TIMUR – Aktivitas vulkanik Gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), kembali meningkat. Pada Senin (13/10/2025) siang, gunung berapi kembar yang terletak di Kecamatan Wulanggitang itu kembali memuntahkan abu vulkanik dengan ketinggian mencapai tiga kilometer dari puncak kawah.
Petugas Pos Pengamat Gunung Api (PGA) Lewotobi Laki-laki, Emanuel Rofinus Bere, menyampaikan bahwa letusan tercatat terjadi pada pukul 13.13 WITA. Erupsi tersebut memunculkan kolom abu tebal berwarna kelabu yang membumbung tinggi dan condong ke arah barat dan barat laut.
“Tinggi kolom abu teramati lebih kurang 3.000 meter di atas puncak sekitar 4.584 meter di atas permukaan laut,” ujar Emanuel Rofinus Bere, Senin.
Ia menjelaskan, erupsi kali ini juga terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 18,5 mm dan durasi letusan sekitar 1 menit 31 detik. Meskipun berlangsung singkat, intensitas abu yang keluar cukup tebal sehingga berpotensi mengganggu jarak pandang di wilayah sekitar.
“Kolom abu berwarna kelabu dengan intensitas tebal, arah angin membawa material ke barat dan barat laut,” tambahnya.
Rofinus mengingatkan masyarakat agar tetap waspada terhadap potensi hujan abu yang dapat menyebar ke wilayah pemukiman. Ia mengimbau warga untuk menggunakan masker atau pelindung wajah, serta menutup sumber air bersih agar tidak tercemar abu vulkanik.
“Kami mengimbau masyarakat yang terkena hujan abu agar mengenakan masker atau alat pelindung. Saat ini tingkat aktivitas Gunung Lewotobi Laki-laki masih berada pada Level III (Siaga),” tegasnya.
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) melalui Pos PGA juga menegaskan larangan beraktivitas di radius enam kilometer dari kawah utama, termasuk untuk kegiatan pertanian, pendakian, maupun wisata alam.
Aktivitas Gunung Lewotobi Laki-laki memang kerap menunjukkan peningkatan dalam beberapa bulan terakhir. Catatan PVMBG menunjukkan beberapa kali letusan kecil hingga sedang telah terjadi sejak awal 2025, menandakan adanya pergerakan magma di bawah permukaan.
Sementara itu, pemerintah daerah Flores Timur telah menyiapkan langkah antisipasi darurat jika terjadi peningkatan aktivitas lanjutan. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) bersama aparat desa diminta memperbarui data warga di wilayah terdampak dan menyiapkan titik evakuasi sementara.
Warga diminta untuk tidak panik, namun tetap mengikuti arahan resmi dari petugas pengamat dan aparat setempat. Aktivitas masyarakat di luar radius bahaya masih diperbolehkan, namun tetap dengan kewaspadaan tinggi terhadap potensi abu vulkanik yang terbawa angin. []
Diyan Febriana Citra.