Gunung Lewotobi Meletus Lagi, Warga Diminta Waspada

Gunung Lewotobi Meletus Lagi, Warga Diminta Waspada

FLORES TIMUR – Aktivitas vulkanik Gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), kembali menunjukkan peningkatan signifikan. Pada Jumat (11/07/2025) sore, gunung tersebut kembali meletus dengan kekuatan yang tergolong besar.

Petugas Pos Pengamat Gunung Api (PGA) Lewotobi Laki-laki, Emanuel Rofinus Bere, menyampaikan bahwa letusan tercatat terjadi pada pukul 14.10 Wita. Kolom abu terpantau membumbung tinggi hingga sekitar 4.000 meter di atas puncak gunung, atau setara dengan 5.584 meter di atas permukaan laut.

“Erupsi disertai suara gemuruh dan dentuman sedang, terdengar di Pos PGA Lewotobi Laki-laki,” ujar Rofinus dalam keterangannya, Jumat.

Kolom abu yang dikeluarkan gunung tampak tebal dengan warna kelabu dan condong ke arah barat dan barat laut. Letusan ini juga terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 47,3 mm, dan durasi getaran mencapai 1 menit 51 detik.

Meningkatnya aktivitas vulkanik ini mendorong otoritas pengawasan untuk kembali mengingatkan warga agar waspada. Masyarakat diimbau untuk menggunakan masker atau pelindung pernapasan guna menghindari dampak buruk dari paparan abu vulkanik, terutama mereka yang tinggal di kawasan terdampak hujan abu.

Rofinus juga mengingatkan agar masyarakat maupun pendatang tidak melakukan aktivitas dalam radius 6 kilometer dari puncak, serta menjauhi sektor barat daya dan timur laut hingga 7 kilometer dari pusat letusan.

Saat ini, status aktivitas Gunung Lewotobi Laki-laki tetap berada pada Level IV atau ‘Awas’, yang merupakan status tertinggi dalam sistem peringatan aktivitas gunung api. Artinya, potensi letusan susulan masih mungkin terjadi sewaktu-waktu.

Sebelumnya, wilayah sekitar lereng Lewotobi sempat dilanda gangguan akibat letusan pada hari-hari sebelumnya. Sejumlah jalur transportasi termasuk rute utama Maumere Larantuka sempat terganggu dan kini dalam proses pembersihan dari material vulkanik.

Di tengah kondisi tersebut, sejumlah tenaga kesehatan tetap menjalankan pelayanan meski dihantam tantangan hujan abu. Komitmen dan dedikasi para petugas medis di sekitar wilayah terdampak menjadi sorotan tersendiri dalam menghadapi bencana ini.

Pihak otoritas meminta seluruh warga untuk terus memantau informasi resmi dari Badan Geologi dan Pos PGA setempat, guna menghindari informasi yang menyesatkan dan dapat menimbulkan kepanikan. []

Diyan Febraina Citra.

Berita Daerah Hotnews