Gunung Lewotobi Siaga, Penyumbatan Gas Berpotensi Picu Erupsi Eksplosif

Gunung Lewotobi Siaga, Penyumbatan Gas Berpotensi Picu Erupsi Eksplosif

FLORES TIMUR – Aktivitas vulkanik Gunung Lewotobi Laki-laki kembali menjadi perhatian serius setelah Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melaporkan adanya penyumbatan gas yang berpotensi memicu erupsi eksplosif. Kondisi ini dinilai cukup berbahaya karena akumulasi tekanan di dalam tubuh gunung bisa dilepaskan secara tiba-tiba.

Kepala Badan Geologi, Muhammad Wafid, menjelaskan bahwa hasil pemantauan pada periode 30 Agustus hingga 4 September 2025 menunjukkan peningkatan kegempaan yang signifikan. Dalam periode tersebut terekam 1 kali gempa guguran, 7 kali embusan, 3 kali tremor harmonik, 131 kali gempa tremor non harmonik, 20 kali gempa low frequency, 53 kali gempa vulkanik dalam, 7 kali gempa lokal, dan 31 kali gempa tektonik jauh.

Menurut Wafid, lonjakan aktivitas ini menunjukkan adanya suplai magma baru di kedalaman serta pergerakan magma menuju permukaan. “Akumulasi tekanan ini berpotensi memicu erupsi eksplosif,” ujarnya dalam keterangan resmi, Sabtu (06/09/2025).

Yang menjadi perhatian adalah tidak terjadinya erupsi dalam periode pemantauan. Kondisi itu mengindikasikan adanya sumbatan pada saluran magma atau conduit. Akibatnya, energi yang seharusnya dilepas lewat erupsi justru tertahan, sehingga meningkatkan potensi letusan besar bila tekanan dalam gunung terus bertambah.

Pemantauan deformasi menggunakan tiltmeter juga mendukung analisis tersebut. Data memperlihatkan adanya inflasi atau pengembungan tubuh gunung secara perlahan, tanda adanya akumulasi magma di bawah permukaan. Namun, hasil Global Navigation Satellite System (GNSS) justru menunjukkan kecenderungan deflasi, yang berarti sebagian aktivitas masih berlangsung di kedalaman dangkal.

Dengan mempertimbangkan data visual, kegempaan, serta deformasi, Badan Geologi menetapkan status Gunung Lewotobi Laki-laki tetap berada di level III atau Siaga. Artinya, aktivitas vulkanik masih tinggi dan masyarakat diminta selalu meningkatkan kewaspadaan.

Sejumlah daerah di sekitar kaki gunung berpotensi terdampak jika erupsi benar-benar terjadi, terutama pemukiman yang berada di jalur aliran lava maupun potensi hujan abu. Pemerintah daerah diimbau memperkuat jalur komunikasi darurat, menyiapkan titik evakuasi, serta mengedukasi warga terkait prosedur penyelamatan.

Gunung Lewotobi Laki-laki bukan pertama kali menimbulkan ancaman erupsi. Sejarah mencatat gunung ini beberapa kali memuntahkan material vulkanik dengan skala besar. Karena itu, analisis terbaru dari Badan Geologi kembali menjadi pengingat penting agar kesiapsiagaan tidak hanya mengandalkan aparat, tetapi juga partisipasi aktif masyarakat sekitar. []

Diyan Febriana Citra.

Berita Daerah Hotnews