BUKITTINGGI – Aktivitas vulkanik Gunung Marapi di perbatasan Kabupaten Agam dan Tanah Datar, Sumatera Barat, kembali meningkat. Pada Sabtu (02/08/2025) pukul 12.33 WIB, gunung ini mengalami erupsi yang tercatat sebagai letusan ke-13 sejak 25 Juli 2025.
Meskipun letusan kali ini tidak disertai dengan kolom abu yang terlihat secara visual, gempa erupsi terekam jelas pada seismogram dengan amplitudo maksimum mencapai 5,6 mm dan durasi selama 30 detik. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menegaskan bahwa peristiwa ini memperkuat indikator meningkatnya tekanan di perut bumi Gunung Marapi.
Petugas Pos Pengamatan Gunung Api Marapi juga mencatat aktivitas embusan sebanyak 38 kali dalam rentang waktu yang sama. Ini menambah panjang daftar aktivitas geologis gunung yang dikenal sebagai salah satu gunung api paling aktif di Pulau Sumatera tersebut.
Saat ini, Gunung Marapi berada dalam status Level II atau Waspada. PVMBG mengeluarkan sejumlah imbauan penting, terutama kepada warga yang tinggal di sekitar lereng gunung, para pendaki, dan wisatawan. Salah satu rekomendasi utamanya adalah larangan memasuki zona radius 3 kilometer dari kawah aktif, Kawah Verbeek.
Selain itu, masyarakat diimbau untuk waspada terhadap potensi banjir lahar hujan, khususnya yang bermukim di sepanjang aliran sungai yang berhulu dari puncak Marapi. Hujan abu vulkanik yang sewaktu-waktu dapat terjadi juga menjadi perhatian.
“Gunakan masker bila terjadi hujan abu untuk melindungi saluran pernapasan,” tulis PVMBG dalam rilis resminya.
PVMBG juga meminta masyarakat tidak menyebarkan informasi palsu atau hoaks yang dapat menimbulkan keresahan. Semua informasi resmi mengenai aktivitas gunung disarankan diperoleh langsung dari PVMBG dan Pos Pengamatan Gunung Api Marapi di Bukittinggi.
Pemerintah daerah seperti Kota Bukittinggi, Padang Panjang, Kabupaten Agam, dan Kabupaten Tanah Datar juga diminta untuk terus berkoordinasi secara aktif dalam menyusun langkah mitigasi dan penyebaran informasi terkini kepada warganya.
“Kami minta masyarakat tidak panik, tapi tetap waspada dan patuhi semua rekomendasi resmi,” demikian pernyataan resmi dari PVMBG.
Gunung Marapi memiliki sejarah erupsi yang panjang dan sering kali mengejutkan. Letaknya yang dekat dengan kawasan permukiman dan jalur wisata menuntut pemantauan ekstra ketat serta kesiapsiagaan warga terhadap segala kemungkinan yang bisa terjadi dalam waktu dekat. []
Diyan Febriana Citra.