Gunung Marapi Kembali Erupsi, Lontarkan Abu Setinggi 500 Meter

Gunung Marapi Kembali Erupsi, Lontarkan Abu Setinggi 500 Meter

PADANG – Aktivitas vulkanik Gunung Marapi di Sumatera Barat kembali meningkat. Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Marapi melaporkan terjadi erupsi pada Rabu (13/08/2025) siang, memuntahkan kolom abu setinggi sekitar 500 meter di atas puncak gunung.

Petugas PGA Gunung Marapi, Teguh Purnomo, menjelaskan letusan terjadi tepat pukul 12.02 WIB. “Letusan ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 6,3 milimeter serta berdurasi sekitar 27 detik,” ujarnya di Padang.

Gunung Marapi, yang berada di wilayah Kabupaten Agam dan Tanah Datar, saat ini masih berstatus Waspada atau Level II. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mengeluarkan peringatan agar masyarakat, wisatawan, dan pendaki tidak melakukan aktivitas dalam radius tiga kilometer dari kawah utama, Kawah Verbeek.

Selain ancaman erupsi, PVMBG juga menekankan bahaya lahar dingin yang mengintai, khususnya bagi warga yang tinggal di sepanjang aliran sungai berhulu dari puncak Marapi. Bahaya ini meningkat saat curah hujan tinggi, karena material vulkanik yang mengendap di lereng dapat tersapu air dan berubah menjadi banjir lahar dingin.

“Potensi lahar dingin ini tidak bisa dianggap remeh, terutama di musim hujan. Kami terus mengingatkan warga agar waspada, karena risiko banjir lahar dingin pernah memakan korban, seperti peristiwa 11 Mei 2024 yang menelan puluhan nyawa,” jelas Teguh.

PVMBG juga mengimbau masyarakat untuk mengenakan masker jika terjadi hujan abu, demi menghindari gangguan pernapasan seperti ISPA. Partikel abu vulkanik yang terhirup dapat mengiritasi saluran pernapasan dan berbahaya bagi kesehatan, terutama pada anak-anak, lansia, dan penderita penyakit paru-paru.

Selain itu, hujan abu dapat mengganggu aktivitas sehari-hari, mulai dari terganggunya jarak pandang hingga merusak tanaman dan mengotori sumber air bersih. Oleh karena itu, warga di sekitar Gunung Marapi diminta menutup sumber air dan membersihkan atap rumah secara berkala untuk mencegah keruntuhan akibat timbunan abu.

Pihak berwenang bersama tim relawan juga telah bersiaga di sejumlah titik rawan, menyiapkan jalur evakuasi, serta mengedukasi warga terkait langkah-langkah darurat jika terjadi letusan susulan atau banjir lahar dingin.

Gunung Marapi merupakan salah satu gunung api paling aktif di Sumatera Barat. Aktivitas vulkaniknya kerap memunculkan letusan kecil hingga sedang, sehingga masyarakat di sekitar lereng telah terbiasa dengan peringatan dini. Meski demikian, para ahli menegaskan bahwa kewaspadaan tetap harus dijaga, mengingat dinamika aktivitas gunung api yang sulit diprediksi secara pasti.

Dengan kondisi saat ini, masyarakat diharapkan tidak hanya mengandalkan informasi dari media sosial, tetapi memastikan informasi yang diterima berasal dari sumber resmi seperti PVMBG atau BPBD setempat, demi menghindari kepanikan akibat kabar yang belum terverifikasi. []

Diyan Febriana Citra.

Berita Daerah Hotnews