Gunung Merapi Keluarkan Awan Panas 1 Km, Status Tetap Siaga

Gunung Merapi Keluarkan Awan Panas 1 Km, Status Tetap Siaga

YOGYAKARTA – Aktivitas vulkanik Gunung Merapi kembali menunjukkan peningkatan pada Rabu (01/10/2025) pagi. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) melaporkan terjadinya awan panas guguran yang meluncur ke arah hulu Kali Putih sejauh 1.000 meter.

Peristiwa tersebut tercatat pada pukul 05.53 WIB dengan amplitudo maksimum 29 milimeter dan durasi 92,5 detik. “Kejadian awan panas guguran di Gunung Merapi pagi ini pukul 05:53 WIB mengarah ke hulu Kali Putih jarak luncur 1000 m dengan amplitudo max 29 mm durasi 92,5 detik. Tingkat aktivitas SIAGA (Level 3). Tetap patuhi rekomendasi,” demikian keterangan resmi Badan Geologi melalui akun resminya.

Hingga saat ini, status Merapi masih berada pada tingkat Siaga (Level III). Kondisi tersebut mengindikasikan adanya potensi bahaya berupa guguran lava dan awan panas, terutama di sektor selatan–barat daya yang mencakup Sungai Boyong dengan jarak ancaman maksimal 5 kilometer serta Sungai Bedog, Krasak, dan Bebeng sejauh 7 kilometer.

Di sisi tenggara, wilayah berbahaya meliputi Sungai Woro dengan potensi jangkauan awan panas hingga 3 kilometer serta Sungai Gendol yang bisa terdampak sejauh 5 kilometer. Selain itu, apabila terjadi letusan eksplosif, lontaran material vulkanik diperkirakan dapat menjangkau radius 3 kilometer dari puncak.

PVMBG menegaskan, suplai magma dari dalam perut Merapi masih terus berlangsung. Kondisi ini berpotensi memicu peningkatan jumlah guguran lava maupun awan panas dalam beberapa waktu ke depan. Karena itu, masyarakat diimbau tidak melakukan aktivitas apapun di area potensi bahaya serta tetap waspada terhadap ancaman lahar hujan dan sebaran abu vulkanik.

“Data pemantauan masih menunjukkan suplai magma aktif. Itu artinya potensi awan panas guguran sewaktu-waktu bisa terjadi. Kami mengingatkan warga untuk disiplin mematuhi rekomendasi dan tidak nekat beraktivitas di zona rawan,” tulis peringatan dari PVMBG.

Sementara itu, pemerintah daerah bersama relawan kebencanaan terus memantau kondisi di lapangan. Upaya mitigasi dilakukan dengan menyiapkan jalur evakuasi, tempat pengungsian, serta distribusi masker untuk mengantisipasi dampak abu vulkanik yang mungkin menyebar ke permukiman.

Gunung Merapi merupakan salah satu gunung api paling aktif di dunia. Aktivitasnya yang tinggi menuntut kewaspadaan berkelanjutan, baik dari aparat berwenang maupun masyarakat yang tinggal di lerengnya. []

Diyan Febriana Citra.

Berita Daerah Hotnews