GOWA — Cuaca ekstrem kembali melanda wilayah Sulawesi Selatan. Hujan deras yang disertai angin kencang mengguncang tiga kecamatan di Kabupaten Gowa pada Senin (06/10/2025) siang, menyebabkan ratusan rumah rusak dan sejumlah warga terpaksa mengungsi untuk sementara waktu.
Peristiwa ini terjadi sekitar pukul 14.20 WITA dan berlangsung selama kurang lebih satu jam. Meski relatif singkat, intensitas hujan yang tinggi dan hembusan angin yang kuat mengakibatkan kerusakan parah di berbagai pemukiman. Sejumlah atap rumah warga beterbangan, sementara dinding rumah banyak yang roboh diterjang angin.
Dampak paling berat dilaporkan terjadi di Kecamatan Bontomarannu, Pallangga, dan Bajeng. Di Desa Sokkolia, Kecamatan Bontomarannu, kerusakan bangunan dilaporkan cukup meluas. “Ada ratusan rumah yang mengalami kerusakan parah,” ujar Camat Bontomarannu, Safaat Surya Atmaja, saat dihubungi pada Selasa (07/10/2025).
Kondisi serupa juga dialami warga Desa Bonto Cinde di Kecamatan Pallangga. Kepala Desa setempat, Syahrir Daeng Nama, menyebutkan sedikitnya 31 rumah warga mengalami kerusakan akibat hujan dan angin kencang. “Kalau di desa kami, ada 31 unit rumah yang rusak karena hujannya cukup lama, sekitar satu jam, disertai angin kencang dan kilatan petir,” kata Syahrir.
Selain merusak rumah, angin kencang juga menyebabkan kerugian pada sektor pertanian. Belasan hektar tanaman jagung yang siap panen di wilayah tersebut rusak akibat diterpa hujan deras. Bagi sebagian besar warga yang menggantungkan hidup pada hasil tani, kerusakan ini menambah beban ekonomi yang cukup berat.
Sementara itu, laporan serupa datang dari Kecamatan Bajeng. Wakapolsek Bajeng, Iptu Hamsal, menyebutkan terdapat lebih dari 50 rumah warga yang terdampak, dengan 16 di antaranya mengalami kerusakan berat. “Data yang masuk ada 50 lebih rumah yang terdampak dan belasan mengalami kerusakan yang cukup parah,” ujarnya.
Hingga kini, sejumlah warga yang rumahnya rusak memilih mengungsi ke rumah kerabat atau tetangga sambil menunggu proses perbaikan. Aliran listrik sempat padam selama beberapa jam pascakejadian, namun sebagian besar wilayah kini mulai mendapat pasokan kembali.
Pemerintah Kabupaten Gowa bersama aparat kepolisian dan TNI telah menurunkan tim untuk melakukan pendataan dan memberikan bantuan darurat bagi warga terdampak. Upaya perbaikan infrastruktur dasar seperti jaringan listrik dan akses jalan juga tengah dilakukan secara bertahap.
Cuaca ekstrem seperti ini menjadi pengingat bagi warga dan pemerintah daerah akan pentingnya kesiapsiagaan menghadapi perubahan iklim dan potensi bencana hidrometeorologi yang kian meningkat di berbagai daerah di Indonesia. []
Diyan Febriana Citra.