PARIGI MOUYONG – Cuaca ekstrem kembali menimbulkan dampak serius di Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah. Hujan deras yang mengguyur Kecamatan Palasa pada Rabu (03/09/2025) malam memicu banjir di Desa Beau. Air sungai yang meluap tak mampu ditahan hingga masuk ke rumah-rumah warga, menyebabkan puluhan orang terdampak.
Peristiwa ini terjadi hanya beberapa jam setelah gempa bermagnitudo 5,0 mengguncang wilayah tersebut pada pagi harinya. Kondisi itu membuat warga semakin cemas karena harus menghadapi dua bencana dalam waktu berdekatan.
Laporan dari Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BPBD Kabupaten Parigi Moutong mencatat, sedikitnya empat keluarga dengan total 14 jiwa terdampak banjir. Dari jumlah itu, dua kepala keluarga harus mengungsi karena rumah mereka terendam. Selain itu, dua unit rumah dilaporkan mengalami kerusakan, sementara fasilitas umum dan lahan pertanian dilaporkan aman.
“BPBD bersama aparat desa dan masyarakat langsung melakukan koordinasi serta kaji cepat di lokasi kejadian,” ujar Plt Kepala BPBD Kabupaten Parigi Moutong, Rivai, Kamis (04/09/2025).
Meskipun air sudah surut pada sore hari, warga masih disibukkan dengan aktivitas membersihkan lumpur dan sampah yang masuk ke rumah. Proses pemulihan pascabanjir menjadi tantangan tersendiri, terutama karena peralatan yang terbatas.
Adapun kebutuhan mendesak yang diperlukan masyarakat terdampak meliputi bantuan logistik penanggulangan bencana, sembako, normalisasi aliran sungai, serta ketersediaan alat berat untuk mempercepat proses penanganan. Upaya ini diharapkan dapat membantu warga kembali beraktivitas normal secepatnya.
Situasi di Desa Beau saat ini terpantau kondusif. BPBD Kabupaten Parigi Moutong terus menjalin koordinasi dengan aparat setempat guna memastikan kebutuhan warga bisa segera terpenuhi. Pemerintah daerah juga mengimbau agar masyarakat tetap waspada terhadap potensi bencana susulan dan segera melaporkan kejadian darurat melalui jalur resmi yang tersedia.
Banjir yang melanda Desa Beau menunjukkan betapa rentannya wilayah tersebut terhadap kombinasi bencana alam, mulai dari gempa hingga hidrometeorologi. Peran aktif masyarakat dalam menjaga lingkungan dan kesiapsiagaan aparat sangat dibutuhkan untuk meminimalkan dampak yang lebih besar. []
Diyan Febriana Citra.