Huntara Bantuan PT Nindya Karya di Aceh Siap Dihuni Awal 2026

Huntara Bantuan PT Nindya Karya di Aceh Siap Dihuni Awal 2026

Bagikan:

ACEH TAMIANG – Upaya pemulihan pascabencana banjir dan longsor di Aceh Tamiang memasuki tahap penting dengan rampungnya ratusan hunian sementara (huntara) yang disiapkan untuk warga terdampak. PT Nindya Karya memastikan sebanyak 204 unit huntara siap dihuni mulai 1 Januari 2026. Proyek tersebut direncanakan akan diresmikan langsung oleh Presiden Prabowo Subianto sebagai simbol percepatan penanganan dampak bencana di wilayah tersebut.

Direktur Utama PT Nindya Karya, Firmansyah, menyampaikan bahwa pembangunan huntara ini merupakan bagian dari mandat pemerintah pusat kepada tujuh Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Karya. Kolaborasi lintas BUMN itu dilakukan untuk memastikan penyediaan hunian layak dapat terealisasi dalam waktu singkat, mengingat kondisi darurat yang dihadapi masyarakat pascabencana.

“Huntara ini memang kami rancang agar bisa segera dihuni masyarakat terdampak. Target awal, 204 unit sudah siap pada 1 Januari 2026,” ujar Firmansyah di Aceh Tamiang pada Senin (29/12/2025).

Ia menjelaskan bahwa pembangunan huntara tidak hanya ditujukan sebagai solusi sementara, tetapi juga sebagai langkah awal memulihkan kehidupan sosial warga yang sebelumnya tinggal di tenda-tenda pengungsian. Secara keseluruhan, total huntara yang dibangun mencapai 600 unit dan akan digunakan secara bertahap sesuai kesiapan lapangan.

“Kami mendapat perintah membangun huntara ini dengan waktu sangat terbatas, hanya tujuh hari. Meski sempat terkendala hujan dan mundur dua hari, progres tetap berjalan baik,” katanya.

Dari sisi konstruksi, Firmansyah menuturkan bahwa huntara dirancang menggunakan metode pembangunan cepat dengan tetap mengutamakan aspek keselamatan dan ketahanan bangunan. Fondasi bangunan menggunakan sistem ompak, sementara struktur kolom dan atap memanfaatkan material baja ringan.

“Baja ringan ini tahan karat dan memungkinkan pengerjaan cepat, sehingga kami yakin kualitasnya aman dan layak,” tuturnya.

Selain menyediakan tempat tinggal, kawasan huntara juga dilengkapi berbagai fasilitas pendukung untuk menunjang aktivitas warga. Fasilitas tersebut mencakup mushalla, kamar mandi umum, klinik kesehatan, hingga area bermain anak. Menurut Firmansyah, fasilitas ini penting untuk menciptakan lingkungan yang lebih manusiawi dan mendukung pemulihan fisik maupun psikologis warga terdampak.

“Kami juga menambahkan landscaping (ruang terbuka) dan playground (area bermain). Ini penting untuk membantu pemulihan mental anak-anak pascabencana,” ujar Firmansyah.

Ia menambahkan bahwa seluruh kawasan huntara akan dipagari dan ditata sebagai satu kompleks terpadu agar warga merasa aman dan nyaman. Setiap unit huntara dilengkapi satu kamar tidur, sementara fasilitas kamar mandi ditempatkan secara komunal di area umum.

Firmansyah juga menegaskan bahwa penyediaan fasilitas ibadah menjadi perhatian utama, mengingat warga akan segera memasuki bulan Ramadhan pada 2026.

“Kami ingin masyarakat bisa menjalankan ibadah Ramadhan dengan baik. Karena itu, mushalla dan fasilitas pendukung kami siapkan sejak awal,” ucapnya.

Ke depan, pemerintah juga telah menyiapkan langkah lanjutan berupa pembangunan hunian tetap (huntap). Firmansyah mengungkapkan bahwa proses groundbreaking huntap direncanakan dilakukan di lokasi seberang kawasan huntara, sehingga transisi dari hunian sementara ke hunian permanen dapat berjalan lebih terencana dan berkelanjutan. []

Diyan Febriana Citra.

Bagikan:
Berita Daerah Hotnews