HUT Bhayangkara Dimeriahkan Pagelaran Wayang

HUT Bhayangkara Dimeriahkan Pagelaran Wayang

JAKARTA – Perayaan Hari Ulang Tahun ke-79 Bhayangkara tak hanya diisi dengan seremonial militer, tetapi juga dibingkai dalam pelestarian budaya. Pada Jumat malam (04/07/2025), Mabes Polri menggelar pagelaran wayang kulit di Lapangan Bhayangkara, Jakarta. Acara tersebut dihadiri oleh Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Menteri Kebudayaan Fadli Zon, serta Ketua Mahkamah Agung Sunarto.

Kehadiran para tokoh penting tersebut mencerminkan semangat sinergi antara lembaga negara dalam melestarikan seni budaya Nusantara. Setibanya di lokasi, mereka disambut secara simbolis oleh tokoh-tokoh pewayangan, yakni lima Pandawa, sebagai bentuk penghormatan khas budaya Jawa.

Sebelum menyaksikan pertunjukan utama, para tamu undangan diajak menelusuri pameran bertajuk Wayang Nusantara. Dalam pameran itu, berbagai jenis wayang dari beragam daerah seperti Jawa, Sunda, Betawi, hingga wayang multimedia ditampilkan. Salah satu koleksi yang menarik perhatian adalah Wayang Revolusi karya Ki Wahyu Dunung Raharjo. Wayang ini mengangkat tokoh-tokoh nasional seperti Soekarno, Mohammad Hatta, Pangeran Diponegoro, dan Sultan Hasanuddin sebagai simbol perjuangan kemerdekaan Indonesia.

Baik Jenderal Sigit maupun Fadli Zon tampak serius menyimak penjelasan pemandu pameran. Keduanya terlihat berdiskusi sambil tersenyum saat membahas makna filosofis dari tokoh-tokoh pewayangan tersebut.

Setelah melihat-lihat pameran, rombongan kemudian menempati tempat duduk yang telah disiapkan di arena pertunjukan. Para pejabat tinggi Polri, termasuk Kabareskrim Komjen Wahyu Widada, Kabaharkam Komjen Fadil Imran, dan Kakorlantas Irjen Agus Suryonugroho, tampak mengenakan busana adat Jawa lengkap dengan blangkon sebagai wujud penghargaan terhadap nilai-nilai tradisional.

Pagelaran wayang kali ini mengangkat lakon berjudul Amartha Binangun, yang secara simbolis menggambarkan negeri ideal yang tertib, subur, damai, dan makmur. Menurut Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Trunoyudo Wisnu Andiko, kisah ini dipilih karena memiliki keselarasan dengan semangat Polri Presisi yang mengabdi untuk masyarakat.

“Untuk tema lakon hari ini adalah Amartha Binangun dengan hikmah cerita di mana Polri Presisi untuk masyarakat,” ujar Truno dalam konferensi pers.

Truno menambahkan bahwa Negeri Amartha digambarkan sebagai wilayah yang memiliki ketahanan pangan kuat, sistem sosial tertib, dan kehidupan masyarakat yang harmonis suatu gambaran ideal bagi bangsa Indonesia masa kini.

Pagelaran tersebut juga terbuka untuk umum dan menjadi ruang interaksi antara institusi Polri dan masyarakat dalam suasana kebudayaan. Acara direncanakan berlangsung hingga Sabtu (05/07/2025) pukul 04.00 WIB dini hari, memberikan ruang refleksi yang mendalam melalui seni tradisional.

Lebih dari sekadar pertunjukan, malam kebudayaan ini menjadi pengingat bahwa menjaga identitas budaya merupakan bagian dari membangun ketahanan nasional. Kolaborasi antara kepolisian, lembaga yudikatif, dan kementerian kebudayaan dalam acara ini memperlihatkan bahwa keamanan dan budaya dapat berjalan beriringan sebagai fondasi bangsa. []

Diyan Febriana Citra.

Berita Daerah Hotnews