Ibu dan Anak Tersesat di Gunung Batukaru

Ibu dan Anak Tersesat di Gunung Batukaru

BALI – Kegiatan mendaki yang seharusnya menyenangkan berubah menjadi situasi darurat bagi seorang ibu dan anaknya. Astuti (40) dan putrinya, Resta (19), dilaporkan tersesat saat menuruni Gunung Batukaru di Kecamatan Penebel, Kabupaten Tabanan, Bali, pada Minggu (06/07/2025).

Informasi mengenai kejadian ini disampaikan oleh Kepala Basarnas Bali, I Nyoman Sidakarya. Menurutnya, peristiwa bermula ketika keduanya mengikuti rombongan pendaki yang terdiri dari sembilan orang. Mereka memulai pendakian sekitar pukul 02.00 Wita dari jalur Pura Malem, Desa Pupuan.

“Awalnya mereka melakukan pendakian bersama tujuh orang lainnya dalam satu rombongan,” ujar Sidakarya pada Senin (07/07/2025).

Masalah muncul saat rombongan mencapai puncak. Astuti dan Resta memutuskan untuk lebih dahulu turun tanpa menunggu anggota kelompok lainnya. Namun, keputusan itu justru berujung pada perpisahan dari jalur utama. Hingga malam hari, keduanya tidak kunjung kembali ke titik pertemuan.

Sekitar pukul 21.15 Wita, laporan resmi diterima oleh petugas siaga Basarnas Bali. Dari laporan tersebut diketahui bahwa korban merupakan warga yang berdomisili di Tuban, Kabupaten Badung.

“Laporan kami terima, dikatakan perkiraan waktu kejadian kurang lebih pukul 11.00 Wita,” jelas Sidakarya.

Merespons laporan itu, tim Basarnas Bali segera menerjunkan lima personel untuk melakukan pencarian. Tim gabungan juga terdiri dari anggota Polsek Penebel serta pemandu lokal yang mengenal medan di sekitar Gunung Batukaru.

Upaya pencarian tidak mudah. Medan pegunungan yang licin karena hujan ringan serta suhu yang mencapai 22 derajat Celcius menjadi tantangan tersendiri. Meskipun demikian, jarak pandang yang masih mencapai 11,6 kilometer memberi harapan bagi petugas.

“Saat ini cuaca di lokasi hujan ringan dengan suhu mencapai 22 derajat dan jarak pandang berkisar 11,6 km. Semoga upaya pencarian bisa berjalan lancar,” ujar Sidakarya.

Gunung Batukaru sendiri dikenal sebagai salah satu lokasi pendakian yang cukup menantang di Bali, terutama karena vegetasi hutan yang lebat dan jalur yang tidak sepenuhnya memiliki penunjuk arah yang jelas. Oleh karena itu, koordinasi dalam kelompok menjadi sangat krusial, terutama ketika berada di kawasan puncak yang jauh dari pemukiman.

Hingga berita ini diturunkan, proses pencarian masih berlangsung dan belum ada kabar terbaru terkait keberadaan Astuti dan Resta. Pihak keluarga di Badung menanti kepastian dengan harap-harap cemas, sementara petugas SAR terus menyisir titik-titik yang diperkirakan menjadi lokasi terakhir keberadaan korban. []

Diyan Febriana Citra.

Berita Daerah Hotnews