BALIKPAPAN – Target investasi yang masuk ke Ibu Kota Nusantara (IKN) tampaknya tidak akan tercapai. Sejak dua bulan terakhir, belum ada investor yang melaksanakan groundbreaking atau peletakan batu pertama untuk investasi di IKN. Sebagaimana dilansir dari KaltimPost, Padahal, Otorita IKN menargetkan nilai investasi yang masuk hingga akhir tahun 2024 mencapai Rp 100 triliun.
Berdasarkan keterangan resmi dari Otorita IKN pada Selasa (17/12), total investasi yang sudah masuk ke IKN mencapai Rp 58,4 triliun. Nilai ini berasal dari 8 groundbreaking yang telah dilaksanakan di IKN, mulai dari 21 September 2023 hingga 25 September 2024. Namun, sejak berakhirnya pemerintahan Presiden Joko Widodo pada 20 Oktober 2024 dan dilanjutkan oleh Presiden Prabowo Subianto, nilai investasi ini tidak mengalami penambahan.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Otorita IKN yang kini menjabat Kepala Otorita IKN definitif, Mochamad Basuki Hadimuljono, pada Oktober lalu sempat menjanjikan bahwa nilai investasi di IKN bisa mencapai target Rp 100 triliun hingga akhir 2024. Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan menciptakan keramaian di kawasan IKN melalui kegiatan berskala nasional maupun internasional di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) IKN.
Mochamad Basuki Hadimuljono juga mengklaim bahwa Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 75 Tahun 2024 tentang Percepatan Pembangunan IKN yang terbit pada Juli 2024 menjadi magnet bagi para pengusaha untuk berinvestasi di IKN. Regulasi ini memberikan sejumlah insentif kepada calon investor, seperti hak guna usaha hingga 95 tahun dan hak guna bangunan serta hak pakai hingga 80 tahun.
Staf Khusus Kepala Otorita IKN Bidang Komunikasi Publik, Troy Pantouw, menyampaikan bahwa beberapa investasi swasta yang masuk ke IKN telah selesai dibangun dan mulai beroperasi. Contohnya, Hotel Swissotel Nusantara yang mulai dibangun pada 21 September 2023 dan diresmikan pada 13 September 2024, serta Rumah Sakit Mayapada Nusantara dan Rumah Sakit Hermina Nusantara yang diresmikan pada 11 Oktober 2024.
Troy Pantouw juga menerangkan bahwa pembangunan KIPP IKN berjalan sesuai rencana, dengan infrastruktur eksekutif tahap pertama hampir rampung dan direncanakan fungsional pada awal 2025. Pembangunan infrastruktur legislatif dan yudikatif kini menjadi fokus utama, dengan target selesai pada tahun 2028.
Sebagai penunjang, jaringan jalan dan Multi Utility Tunnel (MUT) akan dibangun di kawasan 1B dan 1C KIPP IKN pada awal tahun 2025. Dengan fasilitas ini, IKN diharapkan menjadi pusat peradaban baru yang membawa manfaat besar bagi seluruh rakyat Indonesia.[]
Putri Aulia Maharani