TABANAN – Setelah sempat lumpuh akibat kerusakan parah, jalur vital Denpasar–Gilimanuk yang melintasi Desa Bajera, Kecamatan Selemadeg, Tabanan, Bali, kini kembali bisa digunakan. Pembukaan kembali jalan tersebut pada Sabtu (19/07/2025) menjadi angin segar bagi masyarakat sekitar yang terdampak langsung secara ekonomi.
Peresmian pembukaan dilakukan oleh Gubernur Bali, Wayan Koster, yang menyampaikan optimisme atas normalnya kembali aktivitas lalu lintas di jalur utama penghubung Bali dengan Pulau Jawa tersebut. Jalan yang sebelumnya amblas kini telah diperbaiki dan siap dilalui kendaraan, termasuk kendaraan besar pengangkut logistik.
“Mudah-mudahan dengan dibukanya kembali hari ini akan membuat masyarakat, terutama di wilayah ini yang tadinya berdagang sepi, sekarang bisa antusias dan dagangannya kembali ramai,” ujar Koster saat meninjau lokasi.
Sejak jalur itu ditutup akibat amblesnya bagian badan jalan, perekonomian warga, terutama para pedagang kecil dan pelaku usaha mikro di sekitar Desa Bajera, sempat terpukul. Akses yang terbatas menyebabkan menurunnya jumlah pelanggan, baik dari kalangan pelintas jalan maupun penduduk sekitar.
Namun, dengan perbaikan yang diselesaikan lebih cepat dari target yakni hanya dalam waktu 11 hari dari target awal satu bulan aktivitas masyarakat mulai kembali pulih.
“Saya berterima kasih kepada Balai Jalan Nasional yang telah menyelesaikan pekerjaan ini lebih cepat dari waktu yang ditetapkan,” kata Koster, yang juga merupakan politikus dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).
Tak hanya perbaikan fisik, sebelum jalur ini resmi dibuka untuk dilintasi kendaraan besar, warga Desa Bajera juga melaksanakan upacara adat Ngulap Ngambe atau Ngulapin. Upacara ini merupakan bagian dari tradisi masyarakat Hindu Bali yang bertujuan menyucikan tempat kejadian, dalam hal ini lokasi jalan ambles, dari energi negatif yang dipercaya bisa membawa kesialan atau gangguan lainnya.
Ritual adat ini menunjukkan kuatnya hubungan antara pembangunan infrastruktur dan keyakinan lokal. Bagi warga Bali, proses penyucian tempat menjadi bagian tak terpisahkan dari setiap aktivitas besar yang melibatkan ruang publik.
Pembukaan kembali jalan Denpasar–Gilimanuk tidak hanya mengembalikan konektivitas fisik antarwilayah, tetapi juga menjadi simbol pulihnya kembali denyut nadi ekonomi masyarakat sekitar. Kini, para pedagang dan pelaku usaha lokal menaruh harapan besar agar peningkatan arus kendaraan akan kembali menghidupkan perdagangan dan jasa yang selama ini lesu. []
Diyan Febriana Citra.