SAMARINDA – Pemerintah Kota Samarinda mengambil langkah antisipatif dengan menetapkan status siaga menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025–2026. Kebijakan ini diambil untuk memastikan seluruh rangkaian kegiatan masyarakat, mulai dari ibadah keagamaan, perayaan malam pergantian tahun, hingga mobilitas di ruang publik, dapat berlangsung aman, tertib, dan terkendali.
Wali Kota Samarinda Andi Harun menegaskan bahwa kesiapsiagaan Nataru tidak semata-mata menitikberatkan pada aspek keamanan, melainkan juga mencakup stabilitas ekonomi dan keselamatan warga. Menurutnya, momentum Nataru selalu diikuti peningkatan aktivitas masyarakat yang berpotensi menimbulkan berbagai risiko, sehingga diperlukan penanganan lintas sektor secara terpadu.
“Persiapan Nataru kita lakukan secara menyeluruh. Mulai dari ketersediaan bahan pokok, pengendalian harga, pengamanan ibadah, sampai rekayasa lalu lintas dan pengamanan malam pergantian tahun,” ujarnya pada Selasa (16/12/2025).
Salah satu agenda utama yang dipastikan tetap berjalan adalah pelaksanaan car free night di kawasan Gajah Mada–Teras Samarinda pada malam tahun baru. Kawasan tersebut diperkirakan menjadi titik konsentrasi warga untuk merayakan pergantian tahun. Untuk mengantisipasi kepadatan, Pemkot Samarinda menyiapkan pengamanan terpadu dengan melibatkan Dinas Perhubungan, Satpol PP, serta aparat TNI dan Polri.
Selain pengamanan aktivitas publik, perhatian khusus juga diberikan pada potensi bencana, terutama banjir yang kerap terjadi di sejumlah wilayah Samarinda. Pemerintah daerah telah menyiagakan perangkat kebencanaan dan layanan darurat agar respons cepat dapat dilakukan apabila terjadi kondisi yang tidak diinginkan selama libur panjang Nataru.
Di sektor ekonomi, Pemkot memastikan ketersediaan bahan kebutuhan pokok dan penting (bapokting) dalam kondisi aman. Pengawasan distribusi serta stabilisasi harga terus dilakukan untuk mencegah lonjakan harga akibat meningkatnya permintaan masyarakat menjelang hari besar keagamaan.
“Jangan sampai momen perayaan justru memberatkan masyarakat. Stok aman, distribusi lancar, dan harga tetap kita kendalikan,” kata Andi Harun.
Upaya menjaga ketertiban umum juga menjadi perhatian serius. Pemerintah bersama aparat keamanan akan memperketat pengawasan terhadap aktivitas yang berpotensi mengganggu keamanan dan ketenteraman, seperti peredaran minuman keras ilegal, kegiatan berisiko kebakaran, serta gangguan lingkungan. Pengamanan khusus disiapkan di tempat-tempat ibadah guna memastikan umat Kristiani dapat menjalankan rangkaian ibadah Natal dengan aman dan khidmat.
“Kita ingin suasana ibadah berlangsung aman dan nyaman. Ini juga menjadi pesan bahwa Samarinda adalah kota yang rukun dan saling menjaga,” ujarnya.
Dalam pelaksanaan pengamanan Nataru, Pemkot Samarinda turut melibatkan organisasi keagamaan seperti Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah untuk bersinergi dengan TNI dan Polri. Kolaborasi ini diharapkan memperkuat situasi kondusif serta mempererat toleransi antarumat beragama.
Kapolresta Samarinda Kombes Pol Hendri Umar menyampaikan bahwa pengamanan gereja akan dimulai sejak H-5 Nataru. Sejumlah gereja besar ditetapkan sebagai prioritas pengamanan, antara lain Gereja Immanuel, Katedral, Santo Lukas, Gereja Merak, dan Gereja Oikumene.
“Target utama kami jelas, situasi kamtibmas selama Nataru harus kondusif. Tidak ada konflik sosial, tidak ada aksi teror, dan tidak ada gangguan keamanan yang meresahkan masyarakat,” kata Hendri.
Selain pengamanan ibadah, kepolisian juga menyiapkan langkah antisipatif untuk mengurai kemacetan lalu lintas di sejumlah titik rawan. Seluruh skema pengamanan telah dirumuskan melalui rapat koordinasi lintas sektor yang melibatkan Pemkot Samarinda, TNI, Dishub, Satpol PP, Damkar, Pertamina, KSOP, hingga pengelola bandara.
“Mulai 19 Desember, Operasi Lilin Mahakam 2025 resmi digelar. Ini menjadi payung utama pengamanan Nataru di Samarinda,” ujarnya.
Terkait perayaan malam tahun baru, Hendri menegaskan bahwa penggunaan kembang api termasuk barang yang diawasi dan wajib mengantongi izin. Hingga kini, dua hotel di Samarinda telah mengajukan rekomendasi perizinan yang diteruskan ke Polda Kalimantan Timur.
“Perizinan menjadi syarat mutlak. Kita ingin perayaan berjalan meriah, tetapi tetap aman dan terkendali,” katanya.
Dengan kolaborasi berbagai pihak, Pemkot Samarinda optimistis pengamanan Nataru 2025–2026 dapat berjalan efektif dan memberikan rasa aman serta nyaman bagi seluruh masyarakat. []
Diyan Febriana Citra.

