YOGYAKARTA – Ketua Fraksi Partai Golkar MPR RI, Melchias Markus Mekeng, melakukan rangkaian kunjungan ke sejumlah tokoh nasional menjelang penyelenggaraan Sarasehan Nasional bertema obligasi daerah. Pada Kamis (13/11/2025), Mekeng hadir di Keraton Yogyakarta untuk bersilaturahmi dan berdiskusi langsung dengan Sri Sultan Hamengku Buwono X selaku Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta.
Kunjungan ini, menurut Mekeng, merupakan langkah penting sebagai bentuk penghormatan sekaligus permohonan dukungan dari Sri Sultan atas pelaksanaan sarasehan yang dijadwalkan berlangsung pada 24 November 2025 di Yogyakarta. Dalam keterangannya, Mekeng menegaskan bahwa penyelenggara merasa perlu menyampaikan maksud kegiatan secara langsung kepada Sultan.
“Kami merasa perlu kulo nuwun kepada Ngarsa Dalem Sri Sultan sebelum kegiatan nasional ini dilaksanakan,” ujar Mekeng dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Jumat.
Ia menjelaskan bahwa sarasehan tersebut dirancang sebagai forum strategis untuk mengkaji peluang penerbitan obligasi daerah sebagai alternatif pembiayaan pembangunan. Menurut Mekeng, isu ini semakin krusial di tengah tuntutan modernisasi tata kelola fiskal serta kebutuhan daerah dalam menyediakan layanan publik yang lebih memadai.
Lebih jauh, Mekeng mengungkapkan alasan Yogyakarta dipilih sebagai tuan rumah. Selain nilai budaya dan sejarahnya, daerah ini dianggap memiliki posisi penting dalam perkembangan pemikiran kebangsaan dan konsistensi dalam memperkuat tata kelola pemerintahan daerah.
“Yogyakarta kami pilih bukan hanya karena nilai historis dan budayanya yang tinggi, tetapi juga karena peran pentingnya sebagai pusat pendidikan dan pemikiran kebangsaan,” ujarnya.
Sementara itu, Sri Sultan Hamengku Buwono X memberikan apresiasi terhadap inisiatif penyelenggaraan sarasehan tersebut. Sultan menilai wacana obligasi daerah semakin relevan dengan semangat penguatan otonomi fiskal di Indonesia. Ia menekankan bahwa daerah perlu memiliki instrumen pembiayaan yang lebih fleksibel untuk menjawab tantangan pembangunan.
“Gagasan obligasi daerah merupakan langkah maju untuk memperkuat otonomi daerah dan kemandirian pembiayaan pembangunan. Saya menyambut dengan antusias dan, Insya Allah, akan hadir sebagai keynote speaker pada sarasehan nanti,” kata Sultan.
Baik Mekeng maupun Sultan berharap kegiatan nasional itu mampu memperkaya diskursus mengenai kebijakan fiskal di tingkat daerah, serta memperkuat sinergi antara pusat dan daerah dalam mengembangkan instrumen keuangan yang berkelanjutan. Sarasehan tersebut diharapkan dapat menjadi ruang temu antara pemangku kepentingan untuk merumuskan arah kebijakan yang lebih progresif bagi pembangunan daerah. []
Diyan Febriana Citra.

