SAMARINDA – Ribuan guru dan siswa tingkat SMA/SMK di Kalimantan Timur (Kaltim) mengikuti pembekalan keterampilan dasar pemrograman dan kecerdasan buatan (AI) melalui Piloting Program AI Ready ASEAN yang berlangsung secara intensif.
“Kami mengharapkan lahir gagasan dan solusi nyata bagi guru dan siswa di Kalimantan Timur untuk adaptif dan berdaya saing,” ujar Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kaltim, Armin, di Samarinda, Kamis (2/10/2025).
Program ini merupakan hasil kolaborasi Dinas Pendidikan Kaltim dengan Kaizen Collaborative Impact dan ASEAN Foundation. Tujuannya, membekali tenaga pendidik dan pelajar dengan kompetensi digital yang relevan dengan kebutuhan masa depan, terutama menghadapi Revolusi Industri 4.0.
Kegiatan utama berupa kelas Hour of Code yang dilaksanakan secara daring dan dapat diakses gratis oleh seluruh peserta. Armin menegaskan bahwa setiap kepala sekolah telah menugaskan guru dan siswa untuk mengikuti sesi interaktif sesuai jadwal yang ditentukan penyelenggara. Untuk memastikan kelancaran, wakil kepala sekolah bidang kurikulum ditunjuk sebagai penanggung jawab (PIC) di tiap sekolah.
Tahap awal pelaksanaan dimulai dari SMA Negeri 3 Penajam Paser Utara, yang mengikuti sesi pertama pukul 07.30 hingga 11.00 WITA. Disusul oleh SMKN 5 Penajam Paser Utara pada sesi kedua pukul 10.00 hingga 14.30 WITA. Keterlibatan sekolah di Penajam Paser Utara ini dinilai strategis karena wilayah tersebut menjadi penyangga langsung Ibu Kota Nusantara (IKN).
Selain meningkatkan literasi digital, program ini diharapkan memperluas pemerataan akses pendidikan teknologi hingga ke daerah-daerah. “Al Ready ASEAN merupakan bagian dari upaya kolaboratif internasional untuk memperkuat pendidikan digital serta mengenalkan generasi muda Kaltim pada dunia kecerdasan buatan,” tambah Armin.
Sebagai bentuk apresiasi, peserta yang menyelesaikan seluruh rangkaian kegiatan berhak memperoleh dua sertifikat internasional, yaitu sertifikat penyelesaian Hour of Code dan sertifikat keikutsertaan AI Ready ASEAN.
Langkah ini dipandang sebagai strategi penting dalam mempersiapkan sumber daya manusia Kaltim agar siap bersaing di tingkat global, sekaligus menjawab tantangan perkembangan teknologi yang semakin cepat. []
Putri Aulia Maharani