Kaltim Tes HIV dan Obati Sifilis untuk 160 Ribu Orang

Kaltim Tes HIV dan Obati Sifilis untuk 160 Ribu Orang

SAMARINDA – Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Kalimantan Timur mencatat capaian signifikan dalam upaya pengendalian penyakit menular sepanjang pertengahan 2025. Sebanyak 160.549 orang telah mengikuti tes HIV, sementara 793 penderita sifilis berhasil mendapatkan pengobatan.

Kepala Dinas Kesehatan Kaltim, Jaya Mualimin, menjelaskan bahwa pencapaian tersebut merupakan hasil intensifikasi program penemuan kasus yang dilakukan secara serentak di kabupaten dan kota. “Capaian ini adalah hasil dari upaya penemuan kasus yang semakin gencar kami lakukan di seluruh kabupaten dan kota agar pasien dapat ditemukan dan segera ditangani,” ujarnya di Samarinda, Jumat (19/9).

Tes HIV yang sudah dilaksanakan baru mencapai 50,5 persen dari target tahunan sebesar 317.645 orang. Meski demikian, Jaya menilai angka tersebut sudah menunjukkan progres positif. Sementara itu, pengobatan sifilis telah menjangkau 793 kasus, atau 68,3 persen dari target tahunan 1.161 kasus.

Selain itu, Dinkes juga mencatat sebanyak 645 orang dengan HIV (ODHIV) baru telah memulai terapi antiretroviral (ARV). Jumlah tersebut baru memenuhi 48,8 persen dari target tahunan 1.323 pasien baru. Dari upaya penemuan kasus masif, ditemukan pula 143 orang yang sudah berada pada stadium Acquired Immuno Deficiency Syndrome (AIDS).

“Tantangan kita adalah menemukan sisa estimasi ODHIV yang belum mengetahui statusnya dan memastikan mereka yang sudah tahu status untuk patuh berobat,” kata Jaya menegaskan.

Berdasarkan data Sistem Informasi HIV/AIDS (SIHA), estimasi jumlah ODHIV di Kalimantan Timur mencapai 6.952 jiwa. Dari total estimasi tersebut, sebanyak 5.425 orang atau sekitar 78 persen telah berhasil teridentifikasi dan mengetahui status kesehatannya.

Jaya menekankan, deteksi dini dan pengobatan cepat menjadi kunci utama dalam memutus rantai penularan HIV maupun penyakit infeksi menular seksual (PIMS). Pemerintah provinsi, kata dia, akan terus memperluas layanan tes sekaligus memastikan akses pengobatan tersedia di seluruh wilayah Kaltim. “Kami berkomitmen untuk terus memperluas jangkauan layanan tes dan pengobatan di seluruh wilayah Kalimantan Timur,” tegasnya.

Langkah Dinkes Kaltim ini diharapkan tidak hanya meningkatkan angka deteksi, tetapi juga mendorong kesadaran masyarakat akan pentingnya skrining kesehatan secara rutin guna menekan laju penularan penyakit menular.[]

Putri Aulia Maharani

Berita Daerah