Kamar Suci Terbakar, Kerugian Capai Rp 300 Juta

Kamar Suci Terbakar, Kerugian Capai Rp 300 Juta

TABANAN — Sebuah insiden kebakaran menghanguskan kamar suci di rumah milik I Ketut Lanus, warga Banjar Peneng, Desa Mekarsari, Kecamatan Baturiti, Tabanan, Bali, Rabu petang (16/07/2025). Peristiwa yang terjadi sekitar pukul 17.10 Wita itu diduga dipicu oleh korsleting arus listrik pada bagian penghubung instalasi di kamar suci yang merupakan tempat sembahyang keluarga.

Kapolsek Baturiti, Kompol I Komang Agus Sudarsana, mengonfirmasi bahwa hasil olah tempat kejadian perkara (TKP) menunjukkan adanya korsleting listrik sebagai penyebab utama munculnya api. Kejadian tersebut menjadi pengingat bahwa sistem kelistrikan, terutama di ruang ibadah atau area suci yang sering digunakan untuk kegiatan keagamaan, perlu mendapat perhatian khusus dalam aspek keselamatan.

Menurut keterangan yang dihimpun dari saksi di lokasi, percikan api pertama kali terdengar dari kamar suci rumah I Ketut Lanus oleh seorang warga yang kebetulan melintas di pekarangan rumah. Saksi tersebut kemudian memberi tahu Lanus dan warga lainnya akan adanya potensi kebakaran.

Lanus yang saat itu baru tiba di rumah segera memeriksa kondisi genteng untuk memastikan sumber masalah. “Namun tidak ditemukan. Justru api dilihat di kamar sucinya dan sudah membesar,” ungkap Kompol Agus.

Melihat kobaran api yang kian membesar, warga bersama saksi segera bergotong royong berusaha memadamkan api secara manual menggunakan peralatan seadanya. Sekitar 30 menit kemudian, api berhasil dijinakkan, meskipun sebagian besar isi ruangan suci tersebut sudah hangus terbakar.

“Pukul 17.55 Wita Pemadam Kebakaran Kabupaten Tabanan tiba untuk memastikan kobaran api agar benar-benar padam,” tambah Agus dalam keterangannya.

Kebakaran ini mengakibatkan kerugian materiil yang cukup besar, ditaksir mencapai Rp 300 juta. Namun demikian, tidak ada korban jiwa dalam insiden tersebut. Situasi dapat dikendalikan sebelum api menyebar ke bangunan lain di sekitarnya.

Peristiwa ini menjadi pengingat akan pentingnya pemeriksaan rutin instalasi listrik, terutama di area penting seperti kamar suci yang sering digunakan dalam aktivitas keagamaan keluarga. Mengingat banyak bangunan tradisional di Bali masih menggunakan material mudah terbakar, risiko kebakaran akibat gangguan listrik perlu diwaspadai lebih serius.

Pihak kepolisian mengimbau masyarakat untuk lebih cermat terhadap potensi korsleting dan segera melakukan pengecekan instalasi listrik secara berkala, terutama menjelang musim kemarau yang rawan kebakaran. []

Diyan Febriana Citra.

Berita Daerah Hotnews