Kapal Terbakar di Laut Banda, Operasi SAR Dikerahkan

Kapal Terbakar di Laut Banda, Operasi SAR Dikerahkan

Bagikan:

AMBON – Upaya pencarian terhadap 11 nelayan yang hilang di perairan Laut Banda, Maluku Tengah, terus dilakukan sejak insiden kebakaran kapal yang mereka tumpangi terjadi pada Kamis (20/11/2025) sekitar pukul 17.50 WIT. Para korban merupakan Anak Buah Kapal (ABK) KM Maluku Prima Makmur 03, kapal penangkap ikan yang berangkat dari Pelabuhan Tulehu, Kecamatan Salahutu, Maluku Tengah.

Informasi terkait hilangnya para nelayan ini memicu respons cepat dari Basarnas Ambon. Sejak Jumat malam, tim telah melakukan penyisiran awal meski harus menghadapi kondisi cuaca buruk dan minimnya jarak pandang pada malam hari. Operasi kemudian dihentikan sementara dan kembali dilanjutkan pada Sabtu pagi (22/11/2025).

Kepala Basarnas Ambon, Muhammad Arafah, mengatakan bahwa pihaknya segera mengerahkan kapal KN SAR Bharata menuju lokasi yang diduga menjadi titik terjadinya kebakaran.

“Dari laporan yang kami terima, kapal tersebut diketahui berangkat dari Pelabuhan Tulehu tanggal (08/11/2025) sekitar pukul 02.00 dini hari, hendak menuju spot memancing di perairan Laut Banda,” jelas Arafah saat memberikan keterangan resmi.

Arafah menambahkan, wilayah operasi pencarian berjarak kurang lebih 75 nautical mile dari Pulau Ambon. Meski medan pencarian cukup menantang karena gelombang tinggi dan angin kencang, tim SAR tetap melanjutkan pencarian dengan metode penyisiran pada area permukaan laut yang diyakini menjadi jalur pelayaran kapal sebelum terbakar.

Koordinasi intensif terus dilakukan bersama pihak penanggung jawab KM Maluku Prima Makmur 03 guna memastikan titik terakhir kapal terpantau.

“Kansar Ambon terus berkoordinasi dengan pihak penanggung jawab KM Maluku Prima Makmur 03. Belum ada informasi terkait korban yang ditemukan,” ungkap Arafah.

Lokasi pasti terjadinya insiden disebut berada pada koordinat 4°33’52.20”S – 128°48’33.55”E. Hingga Sabtu (22/11/2025) siang, Basarnas belum menerima laporan adanya temuan korban maupun puing-puing signifikan yang dapat mengarahkan ke posisi para ABK.

Dalam operasi ini, Basarnas juga melibatkan tim pendukung dari potensi SAR, termasuk nelayan lokal dan aparat keamanan setempat yang mengenal karakteristik arus dan cuaca di sekitar Laut Banda. Cuaca tidak stabil menjadi salah satu hambatan utama sehingga pola pencarian dapat berubah sewaktu-waktu.

KM Maluku Prima Makmur 03 diketahui mengangkut 11 ABK, yang keseluruhannya masih dalam status hilang. Berikut daftar nama para ABK:

  1. Yakob Arnyanyi – Nahkoda (60)

  2. Kien Julson Sabandar – ABK (51)

  3. Misran Sumenda – ABK (51)

  4. Finsen Rahayaan – ABK (27)

  5. Deki Tatael – ABK (59)

  6. Hengki Tatael – ABK (21)

  7. Agung Mamentiwalo – ABK (29)

  8. Oksin Tatael – ABK (29)

  9. Otnjel Kolotja – ABK (51)

  10. Jefry Langelo – ABK (62)

  11. Melvin Rolando Hitalessy – ABK (26)

Hingga kini, keluarga para korban masih menunggu perkembangan terbaru dari tim SAR. Operasi pencarian dijadwalkan terus dilakukan hingga para korban berhasil ditemukan atau hingga ada keputusan lebih lanjut dari Basarnas pusat. []

Diyan Febriana Citra.

Bagikan:
Berita Daerah Kasus