Karhutla Muarojambi Meluas, Petugas Terus Berjuang

Karhutla Muarojambi Meluas, Petugas Terus Berjuang

MUAROJAMBI – Ancaman kebakaran hutan dan lahan (karhutla) terus membayangi masyarakat Kabupaten Muarojambi, Jambi. Api yang membakar kawasan lahan gambut di Desa Gambut Jaya, Kecamatan Sungai Gelam, semakin meluas dan belum menunjukkan tanda-tanda akan padam. Para petugas gabungan masih terus berjuang di tengah cuaca panas dan kondisi medan yang sulit.

Pantauan dari lapangan menunjukkan bahwa upaya pemadaman dilakukan secara intensif oleh tim dari TNI, Polri, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), serta warga sekitar. Mereka bekerja siang dan malam demi mencegah api menjalar lebih jauh ke permukiman dan fasilitas vital.

“Ya, hingga saat ini lahan gambut di Kabupaten Muarojambi milik masyarakat meluas hingga 264 hektare,” ungkap Kasubdit Penmas Bidang Humas Polda Jambi, Kompol Amin Nasution, Rabu (23/07/2025).

Hingga Selasa (22/07/2025) pukul 18.00 WIB, api masih berkobar di sejumlah titik. Meskipun beberapa area telah berhasil dipadamkan, potensi api menyebar tetap tinggi, apalagi dengan kondisi angin yang kencang dan karakter lahan gambut yang menyimpan bara di bawah permukaan tanah.

“Hingga saat ini petugas terus melakukan kegiatan pemadaman titik api lanjutan yang terus merambat,” ujar Amin.

Dari total area terbakar, baru sekitar 13,5 hektare yang berhasil ditangani. Dalam operasi terkini, sebanyak 4,5 hektare lahan berhasil dipadamkan. Namun, sisa luasan masih menjadi pekerjaan berat yang belum terselesaikan.

Penyebab kebakaran masih dalam penyelidikan. Dugaan sementara mengarah pada faktor kelalaian manusia, baik dari kegiatan pembukaan lahan hingga pembuangan puntung rokok sembarangan. Oleh karena itu, pihak kepolisian dan pemerintah daerah mengingatkan masyarakat untuk tidak membakar lahan atau membuang benda mudah terbakar di area terbuka.

“Hindari membuang puntung rokok sembarangan terutama di daerah semak belukar yang berpotensi mudah terjadinya kebakaran,” imbau Amin.

Karhutla bukan hanya persoalan lingkungan, tetapi juga menyangkut kesehatan publik, ketahanan pangan, serta stabilitas sosial. Asap pekat dari kebakaran lahan gambut diketahui bisa bertahan berminggu-minggu dan mengganggu aktivitas masyarakat, khususnya anak-anak dan lansia yang rentan terhadap infeksi saluran pernapasan.

Sementara itu, pemerintah provinsi terus memantau situasi dan menyiapkan langkah penanganan lanjutan, termasuk kemungkinan penggunaan helikopter water bombing bila api semakin sulit dikendalikan melalui jalur darat.

Upaya bersama dari seluruh elemen masyarakat dan pemerintah sangat dibutuhkan untuk mencegah karhutla semakin meluas. Selain pemadaman, edukasi kepada masyarakat tentang bahaya kebakaran serta pentingnya menjaga ekosistem gambut juga menjadi bagian penting dari solusi jangka panjang. []

Diyan Febriana Citra.

Berita Daerah Hotnews