Kebakaran di Bogor, Diduga Akibat Merokok di Kamar

Kebakaran di Bogor, Diduga Akibat Merokok di Kamar

BOGOR – Peristiwa kebakaran kembali terjadi di lingkungan permukiman padat penduduk. Kali ini, sebuah rumah di kawasan Panaragan, Bogor Tengah, Kota Bogor, Jawa Barat, dilaporkan terbakar pada Sabtu (19/07/2025) pagi, tepatnya sekitar pukul 05.40 WIB. Dugaan awal menyebutkan, api berasal dari aktivitas merokok penghuni rumah di dalam kamar.

Melalui akun Instagram resmi @damkarkotabogor_official, Dinas Pemadam Kebakaran Kota Bogor menyampaikan kronologi kejadian yang diperoleh berdasarkan keterangan pemilik rumah.

“Kronologi menurut pemilik rumah, penghuni kamar diduga merokok di dalam kamar lalu mengenai kasur,” tulis keterangan resmi tersebut.

Hal yang memprihatinkan, penghuni kamar yang diduga menjadi pemicu kebakaran disebut dalam kondisi kurang sehat secara mental. “Penghuni kamar memang kurang sehat (ada gangguan kejiwaan),” jelas keterangan akun tersebut. Faktor ini semakin menekankan pentingnya pengawasan dan pendampingan keluarga terhadap anggota rumah tangga dengan kondisi khusus.

Peristiwa tersebut mendapat respons cepat dari warga sekitar yang langsung melapor ke petugas pemadam kebakaran. Setelah menerima laporan, tim Damkar langsung menuju lokasi kejadian dengan mengerahkan enam unit mobil pemadam dari Kota Bogor dan satu unit dari Kabupaten Bogor. “Pengerahan unit menggunakan mobil fire truck 6 kota dan 1 kabupaten,” tulis akun tersebut.

Sesampainya di lokasi, tim mendapati api sudah dalam keadaan padam. Meski tidak menimbulkan korban jiwa, kebakaran ini tetap menimbulkan kerugian material. “Kerugian ditaksir Rp 7 juta, kondisi sudah dapat dipadamkan,” pungkasnya.

Kejadian ini kembali menegaskan pentingnya edukasi mengenai keselamatan dalam rumah tangga. Kebiasaan merokok di dalam ruangan, terlebih dalam kamar yang berisi bahan-bahan mudah terbakar seperti kasur dan tirai, dapat menjadi pemicu utama kebakaran. Apalagi jika dilakukan oleh individu yang tidak dalam kondisi sadar atau memiliki gangguan kesehatan.

Selain itu, penting pula bagi masyarakat untuk memiliki pengetahuan dasar penanggulangan kebakaran, termasuk penggunaan alat pemadam api ringan (APAR), serta tata cara evakuasi darurat. Pemerintah daerah dan petugas pemadam kebakaran dapat lebih proaktif dalam memberikan penyuluhan dan simulasi kepada warga, khususnya di daerah padat penduduk.

Meski kerusakan tergolong ringan dalam insiden ini, masyarakat diimbau untuk tidak menganggap sepele kebiasaan-kebiasaan kecil yang berisiko tinggi. Dengan membangun kesadaran kolektif, peristiwa serupa diharapkan tidak terulang kembali di masa mendatang. []

Diyan Febriana Citra.

Berita Daerah Hotnews