Kebakaran Hanguskan Rumah Pensiunan Guru di Kulon Progo

Kebakaran Hanguskan Rumah Pensiunan Guru di Kulon Progo

KULON PROGO – Sebuah insiden kebakaran terjadi di Padukuhan Ngrandu, Kalurahan Kaliagung, Kapanewon Sentolo, Kabupaten Kulon Progo, Senin malam (04/08/2025). Rumah milik Saekan (82), seorang pensiunan guru sekolah dasar yang tinggal seorang diri, hangus terbakar akibat percikan api yang diduga berasal dari tungku kayu tradisional yang belum sepenuhnya padam.

Kepala Seksi Humas Polres Kulon Progo, Iptu Sarjoko, menerangkan bahwa api mulai membesar sekitar pukul 20.30 WIB, selang satu jam setelah korban memadamkan tungku yang digunakan untuk memasak air.

“Korban baru menyadari rumahnya terbakar ketika melihat api besar melalap bagian dapur sekitar pukul 20.30 WIB,” ujar Sarjoko, Selasa (05/08/2025).

Saat menyadari kobaran api, Saekan segera memukul kentongan sebagai tanda bahaya. Warga yang mendengar suara tersebut dengan sigap berdatangan untuk memberikan pertolongan. Dengan alat seadanya, mereka mencoba memadamkan api dan mencegahnya menjalar ke rumah lain yang berjarak cukup dekat.

Kepala Dusun Ngrandu, Marlan, menjelaskan bahwa kebakaran cepat membesar karena kondisi rumah berbentuk joglo dan terdapat tumpukan kayu bakar di dapur serta sekitarnya. “Sebagian rumah joglo rusak terjilat api, termasuk bagian tumpang sari atau penyangga utama rumah joglo,” katanya.

Kerugian material ditaksir mencapai Rp50 juta. Meski begitu, warga berhasil menyelamatkan beberapa dokumen penting milik Saekan seperti KTP, Kartu Keluarga, dan kartu pensiun. Sepeda motor miliknya juga berhasil diamankan.

Letak rumah Saekan yang terpencil sekitar 50 meter dari rumah tetangga dan dikelilingi pepohonan serta daun-daun kering, turut memperparah penyebaran api. Bahkan, menurut warga, suara letupan bambu terbakar menjadi peringatan awal terjadinya kebakaran.

Marlan mengungkapkan bahwa pada pagi hari setelah kejadian, kobaran api sempat muncul kembali di bagian atap joglo yang tertutup genteng. Namun warga cepat tanggap dan langsung melakukan pemadaman lanjutan.

Saekan sendiri diketahui adalah pensiunan guru SD di wilayah Kalibawang. Ia tidak memiliki anak maupun pasangan, dan telah lama hidup sendiri.

“Saat kejadian, Pak Saekan sempat diajak tinggal sementara di rumah warga atau keponakan, tapi beliau menolak. Akhirnya warga membuatkan tempat tidur darurat dari terpal,” ujar Marlan.

Warga bersama aparat kalurahan kini terus melakukan pembersihan puing-puing sisa kebakaran, sambil memastikan tidak ada bara api yang tersisa. Pemerintah kalurahan dan Dinas Sosial juga telah dilibatkan untuk memastikan bantuan dan solusi jangka panjang bagi korban. []

Diyan Febriana Citra.

Berita Daerah Hotnews