Kebakaran Pasar Lemahabang Hanguskan Puluhan Kios di Tengah Hujan

Kebakaran Pasar Lemahabang Hanguskan Puluhan Kios di Tengah Hujan

Bagikan:

CIREBON – Aktivitas ekonomi masyarakat Kecamatan Lemahabang, Kabupaten Cirebon, mendadak lumpuh setelah kebakaran hebat melanda Pasar Lemahabang Kulon pada Selasa (30/12/2025) malam. Peristiwa yang terjadi di tengah hujan lebat itu menyisakan kepanikan, kepedihan pedagang, serta kekhawatiran akan dampak sosial dan ekonomi pascakebakaran.

Insiden kebakaran terjadi sekitar pukul 18.40 WIB. Api pertama kali terlihat dari sisi barat pasar dalam kondisi masih relatif kecil. Namun, karena struktur bangunan pasar yang sebagian besar terbuat dari kayu dan material semi permanen, kobaran api dengan cepat membesar dan menjalar ke sejumlah los pedagang.

Hujan yang mengguyur wilayah timur Kabupaten Cirebon ternyata tidak cukup membantu menahan laju api. Kepadatan kios serta banyaknya bahan mudah terbakar seperti plastik, kain, dan kayu justru membuat api sulit dikendalikan. Situasi ini menyebabkan petugas pemadam kebakaran harus bekerja ekstra keras untuk mencegah api meluas.

Petugas dari Pos Pemadam Kebakaran Lemahabang yang jaraknya sekitar 200 meter dari lokasi langsung diterjunkan begitu laporan diterima. Namun, tantangan di lapangan cukup berat, mulai dari akses jalan yang sempit, keterbatasan sumber air, hingga munculnya beberapa titik api secara bersamaan.

Seorang warga setempat, Andre, mengungkapkan bahwa awalnya ia tidak menyangka kebakaran tersebut berasal dari area pasar. “Pas saya lewat, saya kira cuma bakar sampah biasa karena hujan. Saya enggak kepikiran itu kebakaran pasar,” ujarnya.

Andre menuturkan, kecurigaannya muncul setelah melihat api semakin membesar dari kejauhan. “Ternyata benar pasar yang terbakar. Los-los kayu bikin api cepat merambat. Damkar juga kewalahan karena titik api muncul di beberapa lokasi,” katanya.

Kondisi Pasar Lemahabang Kulon yang berada di tengah kawasan permukiman membuat risiko kebakaran menjadi semakin besar. Warga sekitar sempat diliputi kecemasan api akan merambat ke rumah-rumah yang jaraknya sangat dekat dengan pasar. “Pasar ini di tengah pemukiman. Kalau sampai merambat ke rumah warga, risikonya jauh lebih besar,” tambah Andre.

Untuk mengantisipasi hal tersebut, petugas pemadam kebakaran memfokuskan upaya pada penyekatan area agar api tidak meluas ke permukiman. Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Kabupaten Cirebon, Dadang Suhendar, mengatakan pihaknya mengerahkan kekuatan penuh dalam penanganan kebakaran ini.

“Total ada sembilan kendaraan yang kita turunkan dengan lebih dari 11 titik pengisian air. Setiap mobil rata-rata mengisi dua sampai empat kali,” ujar Dadang.

Ia menjelaskan, dugaan awal penyebab kebakaran mengarah pada gangguan listrik akibat cuaca ekstrem. “Dugaan sementara dari percikan arus pendek akibat sambaran petir. Namun ini masih penyelidikan awal karena saat ini masih tahap pendinginan,” jelasnya.

Proses pemadaman berlangsung hingga sekitar pukul 21.30 WIB. Api berhasil dikendalikan meski asap masih terlihat mengepul dari sejumlah titik di area pasar. Hujan deras yang sempat turun justru mereda saat api mencapai puncaknya.

Hingga berita ini diturunkan, jumlah kios yang terbakar serta total kerugian materiil belum dapat dipastikan. Petugas masih melakukan pendataan, termasuk memastikan tidak adanya korban jiwa. Sementara itu, para pedagang tampak berusaha menyelamatkan sisa barang dagangan mereka di tengah puing-puing kebakaran, dengan raut wajah cemas menatap masa depan usaha mereka. []

Diyan Febriana Citra.

Bagikan:
Berita Daerah Hotnews