Kebakaran Produksi Kerupuk Pacitan, Ratusan Juta Ludes

Kebakaran Produksi Kerupuk Pacitan, Ratusan Juta Ludes

PACITAN — Kebakaran yang melanda rumah produksi kerupuk milik Abdul Rahman di Kelurahan Baleharjo, Kecamatan Pacitan, Kabupaten Pacitan, Selasa (22/07/2025), menjadi peringatan serius akan pentingnya sistem keamanan dan mitigasi kebakaran di lingkungan permukiman, terutama bagi pelaku usaha rumahan yang menggunakan bahan mudah terbakar.

Insiden terjadi sekitar pukul 11.00 WIB dan memicu kepanikan warga, lantaran lokasi rumah produksi berada di kawasan padat penduduk. Suara ledakan yang terdengar sebelum api membesar menambah kepanikan warga sekitar.

“Saya tadi sedang di ruang tamu, lalu mendengar seperti suara ledakan dari belakang. Tidak lama, api sudah berkobar,” ungkap Titik Purwati, salah satu warga yang tinggal di dekat lokasi kejadian.

Api dengan cepat melahap bagian atap bangunan rumah produksi, yang diketahui banyak menyimpan bahan bakar dan peralatan penggorengan. Sejumlah warga sempat berupaya memadamkan api dengan alat seadanya sebelum bantuan pemadam kebakaran tiba.

Kepala Bidang Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Satpol PP Kabupaten Pacitan, Sugito, menjelaskan bahwa pihaknya mengerahkan tiga unit mobil pemadam untuk memadamkan api yang menjalar dengan cepat akibat bahan produksi berupa minyak goreng.

“Rumah ini digunakan untuk produksi kerupuk. Jadi kami simpulkan kemungkinan kebakaran berasal dari sisa minyak panas yang menyala sendiri,” terang Sugito.

Berselang kurang dari satu jam, api berhasil dikendalikan. Meski tidak menimbulkan korban jiwa, kebakaran sempat menyambar atap dua rumah di sebelahnya, dan menyebabkan kerugian material yang diperkirakan mencapai ratusan juta rupiah. Peralatan produksi, bahan baku, serta sebagian besar struktur rumah hangus terbakar.

Kebakaran ini menyisakan kekhawatiran di tengah masyarakat, terutama terkait keamanan lingkungan permukiman yang menjadi lokasi usaha rumahan. Banyak warga menyoroti belum adanya sistem pemantauan atau prosedur standar keamanan untuk usaha skala kecil yang menggunakan api besar dan bahan mudah terbakar.

Sejumlah tokoh masyarakat mengusulkan agar pemerintah daerah lebih aktif melakukan sosialisasi keamanan kebakaran ke pelaku UMKM, termasuk pelatihan penggunaan alat pemadam api ringan (APAR), serta penyusunan standar keamanan operasional untuk usaha rumahan berbasis produksi pangan.

Insiden ini tidak hanya menjadi kerugian bagi pemilik usaha, tetapi juga menjadi alarm bagi masyarakat dan pemerintah agar tidak mengabaikan risiko keselamatan dalam menjalankan usaha di kawasan pemukiman. []

Diyan Febriana Citra.

Berita Daerah Hotnews