Kecelakaan Boat di Selat Sipora, Penumpang Hilang

Kecelakaan Boat di Selat Sipora, Penumpang Hilang

MENTAWAI – Upaya penyelamatan besar-besaran tengah dilakukan di perairan Selat Sipora, Kabupaten Kepulauan Mentawai, menyusul kecelakaan laut yang melibatkan sebuah boat penyeberangan yang mengangkut belasan orang, termasuk pegawai pemerintah dan anggota DPRD. Insiden terjadi di sekitar wilayah Dusun Mapinang, Desa Saumanganya, Kecamatan Pagai Utara, pada Senin (14/07/2025) sekitar pukul 11.00 WIB.

Meski kejadian berlangsung pada siang hari, laporan resmi baru diterima oleh Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Mentawai pada sore harinya, tepatnya pukul 17.40 WIB, melalui informasi dari Kepala Dusun Mapinang Utara.

Merespons cepat laporan tersebut, tim rescue langsung diberangkatkan hanya 16 menit kemudian. Tim SAR menggunakan Rigid Inflatable Boat (RIB) 02 Mentawai bergerak dari Dermaga Tuapejat menuju lokasi yang diduga sebagai titik terbaliknya kapal, dan menempuh perjalanan laut sekitar 1,5 jam.

Boat nahas tersebut diketahui memiliki panjang sekitar 12 meter dengan mesin 40 PK. Koordinat yang menjadi fokus pencarian berada di titik 2°27’20.26″S dan 99°56’23.32″E, atau sekitar 32,7 mil laut dari Tuapejat.

Hingga berita ini ditulis, sebanyak 11 orang masih dinyatakan hilang dan masuk dalam status “dalam pencarian (DP)”. Di antara mereka terdapat pegawai dinas pemerintahan seperti dari BKPSDM, DPKP, Dinas PUPR, kontraktor, dan anggota DPRD Mentawai beserta anggota keluarga mereka.

Adapun beberapa nama korban hilang antara lain: Simbeksin (BKPSDM), Kevin (anak Simbeksin), Viktor (DPKP), Wike (DPKP), Sudarmono (PUPR), Isar (anggota DPRD), dan anaknya Tesa. Selain itu, juga dilaporkan hilang Adolf Sakerebau, Guntur Saleleubaja (DPKP), Toroi, serta seorang anak perempuan yang belum teridentifikasi.

Beruntung, terdapat tujuh orang yang berhasil diselamatkan, di antaranya Peter Son selaku operator boat, serta sejumlah pegawai DPKP dan pihak kontraktor.

Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Mentawai, Rudi, menyatakan bahwa seluruh kekuatan dikerahkan untuk mempercepat pencarian para korban.

“Kami bergerak cepat begitu menerima laporan. Operasi pencarian dilakukan dengan penuh kehati-hatian. Fokus utama kami adalah menyisir lokasi yang dicurigai sebagai titik terbaliknya kapal, dengan harapan seluruh korban dapat ditemukan dalam kondisi selamat,” ujar Rudi.

Operasi pencarian melibatkan Kapal Negara SAR Ramawijaya dan RIB 02 Mentawai, dengan pengawasan cuaca laut yang terus dimonitor secara intensif. Pencarian dijadwalkan terus berlangsung sepanjang malam dan akan dilanjutkan hingga seluruh korban ditemukan.

Insiden ini kembali menyoroti pentingnya standar keselamatan transportasi laut di wilayah kepulauan seperti Mentawai, yang menjadi tumpuan utama mobilitas masyarakat antarpulau, terutama bagi instansi pemerintahan. []

Diyan Febriana Citra.

Berita Daerah Hotnews