PELAIHARI – Kecelakaan lalu lintas kembali menelan korban jiwa di Kabupaten Tanah Laut (Tala), Kalimantan Selatan. Insiden tragis itu terjadi pada Rabu (27/08/2025) malam di jalur utama Trans Kalimantan, tepatnya di Desa Sungaijelai, Kecamatan Tambangulang.
Peristiwa yang berlangsung sekitar pukul 18.55 WITA ini sontak menjadi perbincangan hangat di kalangan warga, terlebih setelah video singkat berdurasi 24 detik tersebar luas di media sosial. Dalam rekaman tersebut terlihat seorang pria dewasa tergeletak di tengah jalan dengan posisi miring. Kedua kakinya tertekuk seperti orang berjongkok, sementara sebuah helm putih tampak tergeletak sekitar tiga meter dari tubuh korban.
Informasi yang beredar menyebutkan kecelakaan tersebut melibatkan dua pengendara sepeda motor. Keduanya diduga meninggal dunia di lokasi kejadian sebelum sempat mendapatkan pertolongan medis. Namun hingga kini, kepolisian belum merilis keterangan resmi terkait kronologi maupun penyebab tabrakan.
Kepala Desa Tambangulang, Muhammad Nawawi, membenarkan adanya insiden tersebut. Ia mengatakan lokasi kecelakaan berada tepat di depan kawasan wisata Labirin yang cukup ramai dilalui kendaraan. “Itu kejadiannya di depan wisata Labirin, masuk wilayah Desa Sungaijelai,” jelas Nawawi.
Kabar kecelakaan ini menambah panjang daftar insiden maut di jalan poros Trans Kalimantan, jalur vital yang menghubungkan Pelaihari dengan Banjarmasin. Jalur tersebut kerap dipadati kendaraan, baik roda dua maupun roda empat, dan sering menjadi titik rawan kecelakaan akibat padatnya arus lalu lintas.
Menyikapi kejadian tersebut, aparat kepolisian bergerak cepat. Kapolres Tanah Laut AKBP Ricky Boy Siallagan melalui Kasat Lantas Iptu Adhitya Rizki Ridhotomo menyampaikan bahwa pihaknya langsung turun tangan melakukan penanganan di lokasi. “Kami sedang melakukan penanganan insiden laka tersebut,” ujarnya singkat.
Meski begitu, masyarakat berharap penanganan kecelakaan di jalan nasional itu tidak hanya berhenti pada proses penyelidikan. Warga meminta adanya langkah pencegahan yang lebih serius, seperti penambahan rambu peringatan, penerangan jalan, hingga pengawasan rutin di titik-titik rawan. Pasalnya, jalur Pelaihari–Banjarmasin bukan hanya dilalui warga lokal, tetapi juga menjadi jalur penting mobilitas antarwilayah di Kalimantan Selatan.
Insiden ini menjadi pengingat bahwa keselamatan berkendara masih menjadi persoalan besar di jalan raya. Kedisiplinan pengendara, kelengkapan alat keselamatan, hingga kewaspadaan saat melintas pada jam sibuk atau malam hari, semuanya berperan penting untuk mencegah terulangnya tragedi serupa. []
Diyan Febriana Citra.