LABUAN BAJO — Sikap tegar ditunjukkan keluarga pelatih Tim B Putri Valencia yang menjadi korban tenggelamnya Kapal Motor (KM) Putri Sakinah di perairan Pulau Padar, Taman Nasional Komodo, Nusa Tenggara Timur. Di tengah duka mendalam, keluarga menegaskan komitmennya untuk tetap berada di Indonesia hingga seluruh anggota keluarga yang menjadi korban ditemukan.
Diketahui, empat anggota keluarga menjadi korban dalam peristiwa nahas tersebut. Hingga kini, satu korban yang diduga merupakan anak dari pelatih Valencia telah ditemukan dalam kondisi meninggal dunia. Sementara tiga korban lainnya masih dalam pencarian oleh tim SAR gabungan.
Dalam pernyataan tertulis yang diterima pada Selasa (30/12/2025) pagi, pihak keluarga dengan berat hati mengonfirmasi kabar duka tersebut. Mereka sekaligus memohon doa serta meminta agar identitas para korban tidak dipublikasikan demi menjaga privasi keluarga.
“Kami memohon doa Anda untuk mereka semua dan, jika memungkinkan, meminta agar identitas mereka dirahasiakan. Di saat-saat duka yang tak terlukiskan ini, kami meminta Anda untuk menghormati privasi keluarga kami,” tulis keluarga dalam salinan tertulis tersebut.
Keluarga korban juga menyampaikan rasa terima kasih atas dukungan luas yang datang dari berbagai pihak, baik dari masyarakat Indonesia maupun dari Spanyol. Mereka menyatakan kepercayaan penuh bahwa proses pencarian akan terus dilakukan secara maksimal oleh otoritas terkait.
“Kami bersyukur atas semua dukungan yang kami terima, baik di Spanyol maupun Indonesia, dan kami percaya bahwa pencarian akan terus berlanjut. Kami tidak akan kembali ke Spanyol tanpa mereka berempat, bersama-sama. Terima kasih banyak,” imbuh keluarga.
Permintaan keluarga untuk menjaga kerahasiaan identitas korban mendapat respons dari Kepolisian Daerah Nusa Tenggara Timur. Kabid Humas Polda NTT Kombes Pol. Henry Novika Chandra menegaskan bahwa pihak kepolisian menghormati sepenuhnya permintaan tersebut dan mengajak seluruh elemen masyarakat untuk menunjukkan empati.
“Kami memahami sepenuhnya duka mendalam yang dirasakan keluarga korban. Oleh karena itu, Polda NTT menghormati permintaan keluarga agar identitas korban tidak dipublikasikan secara berlebihan,” katanya.
Henry menambahkan bahwa kepekaan dan empati publik sangat dibutuhkan dalam situasi duka seperti ini. Ia mengimbau media dan masyarakat agar tidak menyebarkan informasi yang dapat memperparah beban psikologis keluarga korban.
“Kami berharap seluruh pihak, termasuk masyarakat dan media, dapat menunjukkan empati serta menghormati perasaan keluarga yang sedang berduka,” ujar Kombes Pol. Henry di Labuan Bajo, Senin sore.
Sebelumnya diberitakan, KM Putri Sakinah bertolak dari Pulau Komodo menuju Pulau Padar pada Jumat (26/12/2025) sekitar pukul 20.00 Wita dengan membawa 11 penumpang. Namun, sekitar 30 menit kemudian kapal mengalami mati mesin sebelum akhirnya tenggelam di perairan tersebut.
Dalam kejadian itu, tujuh penumpang berhasil diselamatkan dan dievakuasi ke Labuan Bajo oleh tim SAR gabungan. Sementara empat penumpang lainnya, yang diketahui merupakan satu keluarga asal Spanyol, dilaporkan hilang.
Upaya pencarian terus dilakukan dengan melibatkan berbagai unsur, termasuk penggunaan teknologi drone bawah laut untuk memperluas area pencarian di sekitar lokasi kejadian. Penemuan satu korban perempuan pada Senin (29/12/2025) di perairan Pulau Serai menjadi bagian dari proses pencarian yang masih berlangsung hingga kini. []
Diyan Febriana Citra.

