Kemenhaj Nilai Bandara Dhoho Layak Jadi Embarkasi Haji 2027

Kemenhaj Nilai Bandara Dhoho Layak Jadi Embarkasi Haji 2027

Bagikan:

KEDIRI — Upaya meningkatkan layanan keberangkatan jemaah haji dan umrah di kawasan Jawa Timur kembali mendapat angin segar setelah Kementerian Haji dan Umrah RI menilai Bandara Internasional Dhoho Kediri layak difungsikan sebagai pintu keberangkatan jemaah. Penilaian tersebut disampaikan langsung oleh Menteri Haji dan Umrah, Mochamad Irfan Yusuf, saat melakukan peninjauan lapangan pada Rabu (10/12/2025).

Dalam kunjungan tersebut, Irfan Yusuf bersama jajaran kementerian meninjau berbagai fasilitas utama bandara, termasuk runway dan area operasional lain yang menjadi syarat standar penerbangan luar negeri. Bupati Kediri, Hanindhito Himawan Pramana, atau yang akrab disapa Mas Dhito, turut mendampingi rombongan bersama Direktur PT Surya Dhoho Investama (SDhI), Maksin Arisandi, selaku pengelola bandara.

Mas Dhito menegaskan bahwa pemerintah daerah akan segera berkoordinasi dengan PT SDhI guna membahas kesiapan teknis maupun pendukung lainnya. Hal itu mencakup ketersediaan fasilitas asrama haji, yang menjadi bagian penting dalam penyelenggaraan keberangkatan jemaah dari wilayah Kediri dan sekitarnya.

“Kalau pada tahun 2026 tidak memungkinkan, harapan kami di 2027 memungkinkan untuk dijadikan sebagai embarkasi haji,” katanya.

Menurut Mas Dhito, penetapan Bandara Dhoho sebagai bandara internasional menjadi pencapaian penting setelah melalui proses panjang. Ia mengaku bangga karena bandara ini kelak dapat melayani jemaah yang berangkat langsung menuju Jeddah tanpa harus melalui bandara lain di Jawa Timur. Meski tahun 2026 dinilai belum ideal untuk memulai penerbangan haji, ia menegaskan bahwa penerbangan umrah sudah memungkinkan untuk dilakukan dalam waktu dekat.

“Saya harap dalam satu dua bulan ke depan akan mulai ada penerbangan umrah pertama dan disusul untuk persiapan haji,” tambahnya. Optimisme ini semakin menguat seiring semakin padatnya keberangkatan jemaah dari Jawa Timur yang selama ini bertumpu pada Bandara Juanda.

Di sisi lain, Menteri Haji dan Umrah Mochamad Irfan Yusuf juga mengungkapkan bahwa ketika dirinya masih menjabat sebagai Kepala Badan Penyelenggara Haji, ia menilai Bandara Juanda telah mengalami beban berlebih dalam menampung keberangkatan jemaah. Kondisi tersebut mendorong perlunya alternatif bandara lain yang dapat menampung lonjakan jemaah, terutama dari wilayah barat dan selatan Jawa Timur.

Setelah dilakukan survei teknis, lanjut Irfan, Bandara Dhoho dinyatakan memenuhi berbagai persyaratan sebagai lokasi pemberangkatan haji maupun umrah. Namun ia mengakui bahwa terdapat kendala nonteknis yang membuat pemerintah belum dapat menetapkan bandara tersebut sebagai embarkasi haji pada 2026.

“Beberapa minggu lalu kami sudah mendapatkan kepastian Bandara Dhoho sudah bisa dipakai tetapi kami belum bisa memakai bandara ini untuk 2026, tahun 2027 untuk pemberangkatan maupun kepulangan jemaah haji insyaallah bisa dilakukan di Bandara Dhoho ini,” terangnya.

Dengan perkembangan ini, Bandara Internasional Dhoho Kediri semakin mendekati peran strategisnya sebagai pusat layanan penerbangan ibadah di Jawa Timur, sekaligus membuka peluang lebih luas bagi pengembangan ekonomi regional di Kediri dan sekitarnya. []

Diyan Febriana Citra.

Bagikan:
Berita Daerah Hotnews