BANDUNG BARAT — Kasus keracunan massal akibat konsumsi menu makanan bergizi (MBG) di wilayah Cisarua, Kabupaten Bandung Barat (KBB), kembali meluas. Setelah sebelumnya dialami oleh ratusan siswa SMP Negeri 1 Cisarua, kini gejala serupa juga menyerang siswa SMK Negeri 1 Cisarua dan SD Negeri 1 Garuda.
Pada Rabu (15/10/2025) pagi, para siswa yang mengalami mual, muntah, dan pusing mulai berdatangan ke posko kesehatan terpusat yang didirikan di lingkungan SMP Negeri 1 Cisarua. Ambulans terus hilir mudik membawa korban dari berbagai sekolah, sementara tenaga medis berupaya memberikan pertolongan secepat mungkin.
Salah satu korban, Hanna Nabilah, siswa SMK Negeri 1 Cisarua, mengaku baru merasakan gejala beberapa jam sebelum akhirnya dibawa ke posko.
“Jam 9-an tadi kerasa mualnya, langsung muntah. Diantar ke sini sama orangtua,” ujarnya lemah sambil menerima infus dari petugas medis.
Hanna mengatakan dirinya mengonsumsi menu MBG pada waktu yang sama dengan siswa SMP Negeri 1 Cisarua, namun tidak langsung mengalami gejala.
“Kalau makannya kemarin, cuma enggak kerasa apa-apa. Gejalanya baru kerasa tadi pagi,” tuturnya.
Di ruangan berbeda, suasana haru terlihat ketika seorang siswa kelas 2 SD Negeri 1 Garuda menangis kesakitan sambil mengenakan seragam pramuka. Bocah itu tampak sesak napas dan terus mengeluh nyeri di bagian perut.
“Eungap-eungap (sesak). Nyeri (sakit),” ucapnya lirih sembari ditenangkan petugas medis yang segera memasang infus.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) KBB, Asep Sehabudin, membenarkan bahwa jumlah korban terus bertambah. Ia menyebut kasus baru di hari kedua sudah melibatkan lebih dari 30 orang dari kalangan siswa SD dan SMK.
“Sampai jam 10-an tadi, lebih dari 30. Data pastinya masih berubah-ubah karena korban terus berdatangan. Ini kasus lanjutan dari kemarin, hanya saja daya tahan tubuh tiap orang berbeda,” ujar Asep.
Untuk menangani lonjakan pasien, pihak sekolah menyiapkan sembilan ruang khusus di SMP Negeri 1 Cisarua sebagai tempat perawatan sementara. Sebagian korban dirujuk ke sejumlah rumah sakit, seperti RSUD Lembang, RSUD Cibabat, dan RS Dustira Cimahi.
Guru SMP Negeri 1 Cisarua, Fakhmi Nurdiansyah, mengatakan bahwa hingga malam sebelumnya terdapat 182 siswa SMP yang sempat dirawat akibat keracunan.
“Tidak ada penambahan lagi dari siswa SMP, tapi beberapa masih dirawat di rumah sakit rujukan,” jelasnya.
Hingga kini, penyebab pasti keracunan masih diselidiki oleh otoritas terkait. Pemerintah daerah bersama Dinas Kesehatan KBB tengah memeriksa sampel makanan MBG yang dikonsumsi siswa untuk memastikan sumber pencemaran. Warga dan orangtua pun diimbau tetap waspada terhadap makanan yang dikonsumsi anak-anak di lingkungan sekolah. []
Diyan Febriana Citra.