Khofifah Pantau Ketat Evakuasi Musala Ponpes Ambruk di Sidoarjo

Khofifah Pantau Ketat Evakuasi Musala Ponpes Ambruk di Sidoarjo

SIDOARJO – Pemerintah Provinsi Jawa Timur langsung bergerak cepat merespons runtuhnya musala Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Khoziny di Kecamatan Buduran, Sidoarjo. Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, meski tengah bertugas di Palembang, menegaskan dirinya memantau ketat seluruh proses evakuasi yang dilakukan tim gabungan.

Khofifah menjelaskan, sejak menerima laporan awal, dirinya segera berkoordinasi dengan Wakil Gubernur Emil Elestianto Dardak, Sekretaris Daerah, hingga Kepala Dinas Sosial. Langkah cepat ini, kata dia, penting agar seluruh sumber daya pemerintah provinsi bisa dikerahkan bersama unsur lain, termasuk Basarnas, Pemkab Sidoarjo, TNI-Polri, dan relawan.

“Kini proses evakuasi sementara dilakukan secara manual dengan teknik penyelamatan yang lebih aman,” ujar Khofifah dalam keterangan resminya, Selasa (30/09/2025). Menurutnya, penggunaan alat berat memang disiagakan, namun sementara ditunda karena dikhawatirkan justru membahayakan korban yang masih terjebak di bawah reruntuhan.

Gubernur menekankan, tragedi ini harus menjadi momentum evaluasi menyeluruh terhadap sarana dan prasarana pendidikan berbasis pesantren. Ia mengingatkan agar keselamatan santri dan peserta didik menjadi prioritas utama.

“Kita ingin memastikan para santri dan peserta didik dapat menimba ilmu di lingkungan yang benar-benar aman,” tegasnya.

Proses evakuasi sendiri berlangsung intensif sejak Senin (29/09/2025) malam. Tim SAR gabungan bekerja dari berbagai sisi reruntuhan untuk mempercepat pencarian korban. Hingga Selasa siang, upaya pencarian difokuskan pada titik-titik yang dinilai paling rawan.

Wakil Gubernur Emil Dardak menambahkan, semua personel di lapangan telah bekerja maksimal dengan membagi jalur evakuasi dari beberapa arah. Namun, jalur belakang ponpes dinilai tidak menunjukkan tanda-tanda keberadaan korban.

“Tim berfokus pada titik yang lebih potensial dengan tetap mengutamakan keselamatan,” ungkap Emil.

Sejumlah santri yang selamat sudah dipulangkan kepada keluarga mereka. Sementara itu, para korban yang berhasil dievakuasi masih mendapatkan penanganan medis intensif. Pemerintah provinsi memastikan kebutuhan logistik dan layanan darurat tetap disalurkan secara berkelanjutan.

Tragedi ini memunculkan keprihatinan mendalam dari masyarakat luas. Banyak pihak menilai penting adanya audit menyeluruh terhadap kondisi bangunan pendidikan, khususnya pondok pesantren yang menampung ribuan santri. Pemerintah daerah diminta mengambil langkah konkret agar insiden serupa tidak kembali terulang di masa mendatang. []

Diyan Febriana Citra.

Berita Daerah Hotnews