SURABAYA – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menegaskan pentingnya kesiapan teknis dan mental pelajar menghadapi pelaksanaan Tes Kompetensi Akademik (TKA) yang digelar serentak secara nasional pada 3 November 2025. Ia meninjau langsung kesiapan di SMA Negeri 1 Pandaan, Kabupaten Pasuruan, untuk memastikan seluruh sarana penunjang berjalan optimal.
“Hari ini saya ingin memastikan seluruh kesiapan menjelang TKA pada tanggal 3 November besok. Mulai dari listrik, jaringan internet, juga kesiapan mental para siswa,” ujar Gubernur Khofifah dalam keterangan resmi di Surabaya, Rabu (29/10/2025).
Khofifah menilai, pelaksanaan TKA menjadi momentum penting bagi sekolah untuk mengukur kualitas pembelajaran secara nasional. Meski tidak menjadi penentu kelulusan, hasil ujian ini bisa dijadikan dasar seleksi masuk perguruan tinggi, terutama melalui jalur prestasi.
Sebagai program baru dari pemerintah pusat, TKA diatur dalam Permendikdasmen Nomor 9 Tahun 2025, yang bertujuan menilai capaian akademik siswa dari jalur pendidikan formal, nonformal, maupun informal. Tes ini bersifat opsional, namun hasilnya dapat digunakan untuk penyetaraan nilai serta peningkatan mutu penilaian di sekolah.
Khofifah menginstruksikan Dinas Pendidikan (Disdik) Jawa Timur untuk memastikan tidak ada hambatan teknis, terutama terkait stabilitas jaringan internet dan pasokan listrik.
“Melalui Pak Kadisdik Jatim, saya minta agar dipastikan provider pendukung jaringan internetnya, di semua sekolah pelaksana TKA untuk tetap terjaga kestabilan jaringannya,” ujarnya.
Gubernur juga meminta sekolah-sekolah menyediakan generator set (genset) sebagai langkah antisipasi jika terjadi pemadaman listrik.
“Termasuk listrik, agar nanti pelaksanaan TKA tetap lancar maka bisa disiapkan genset di sekolah-sekolah yang rawan terjadi pemadaman,” tambahnya.
Berdasarkan data Disdik Jatim, pelaksanaan TKA akan melibatkan 4.323 satuan pendidikan di seluruh provinsi, dengan total 390.186 peserta. Mereka terdiri dari 171.502 siswa SMA, 218.401 siswa SMK, 283 siswa SMALB, serta 16.326 peserta Paket C.
Kepala Disdik Jatim Aries Agung Paewai menjelaskan, pelaksanaan TKA menjadi alat bantu evaluasi yang objektif untuk sekolah dan pemerintah daerah.
“Kita berharap bahwa nanti seperti dulu, kita bisa tahu potensi anak-anak kita sampai di mana dalam menyerap ilmu pada proses pendidikan itu sendiri,” tuturnya.
Melalui kesiapan infrastruktur dan dukungan mental, Pemerintah Provinsi Jawa Timur berharap pelaksanaan TKA dapat berjalan lancar, sekaligus menjadi pijakan awal bagi peningkatan mutu pendidikan dan pemerataan kualitas belajar di seluruh daerah. []
Diyan Febriana Citra.

