LAMPUNG – Musibah laut kembali terjadi di perairan Teluk Lampung. Kapal Motor (KM) Tegar Jaya yang mengangkut 17 penumpang karam setelah dihantam gelombang tinggi saat berlayar dari Pulau Condong menuju Pulau Tegal Mas, Kabupaten Pesawaran, Rabu (27/08/2025) malam sekitar pukul 21.30 WIB.
Dalam insiden itu, 14 orang berhasil diselamatkan, sementara satu penumpang ditemukan meninggal dunia. Hingga Kamis (28/08/2025), dua orang lainnya masih dalam pencarian tim SAR gabungan.
Proses penyelamatan pertama kali dilakukan oleh kapal nelayan yang kebetulan melintas di lokasi kejadian. Para korban yang berhasil ditolong kemudian dibawa menuju Pelabuhan Perikanan Pantai Lempasing untuk mendapat penanganan lebih lanjut. Informasi awal mengenai kapal tenggelam diteruskan oleh KM Samudra yang sedang lego jangkar di perairan sekitar.
Kepala Kantor SAR Lampung, Deden Ridwansah, mengatakan pihaknya langsung bergerak cepat setelah menerima laporan tersebut. “Setelah menerima informasi dari KM Samudra, tim segera dikerahkan menggunakan RIB 03 ke lokasi kejadian untuk melakukan pencarian,” ujar Deden.
Selain tim laut, jalur darat juga ditempuh untuk menghimpun keterangan dari awak kapal yang selamat. Hal ini penting untuk memastikan jumlah penumpang serta titik terakhir kapal terlihat sebelum tenggelam.
“Hingga dini hari ini, dari total 17 orang person on board (POB), 15 berhasil terevakuasi dengan rincian 14 selamat dan satu meninggal dunia. Sementara dua orang lainnya masih dalam pencarian. Tim SAR gabungan akan melanjutkan operasi pencarian dua orang yang hilang,” jelas Deden.
Operasi pencarian melibatkan berbagai unsur, mulai dari Basarnas, TNI AL, Polairud, hingga nelayan setempat. Kondisi cuaca yang tidak stabil menjadi tantangan utama dalam upaya evakuasi. Gelombang tinggi serta angin kencang membuat tim SAR harus ekstra waspada.
Tragedi ini menjadi peringatan keras mengenai pentingnya keselamatan transportasi laut, terutama di wilayah yang rawan gelombang tinggi seperti Teluk Lampung. Pemerhati keselamatan pelayaran menekankan perlunya pengecekan rutin terhadap kelayakan kapal, ketersediaan alat keselamatan, serta pembatasan jumlah penumpang sesuai kapasitas.
Keluarga korban yang selamat bersyukur atas respons cepat para nelayan dan tim penyelamat, meski duka mendalam masih menyelimuti mereka yang kehilangan orang tercinta. Hingga berita ini diturunkan, operasi pencarian dua korban yang belum ditemukan masih berlangsung dengan mengerahkan armada laut dan dukungan personel tambahan. []
Diyan Febriana Citra.