MAGELANG — Presiden Prabowo Subianto direncanakan hadir dalam Kongres Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang akan digelar di Surakarta, Jawa Tengah, pada Sabtu, 20 Juli 2025. Kehadiran Prabowo ini dikonfirmasi langsung oleh Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi saat ditemui usai melakukan kunjungan ke SMA Taruna Nusantara di Magelang, Senin (14/07/2025).
“Insya Allah (Prabowo datang),” ujar Prasetyo. Ia juga menambahkan bahwa Presiden akan menyampaikan sambutan jika diberi kesempatan dalam agenda tersebut. “Kasih sambutan kalau diberi kesempatan,” lanjut Prasetyo yang juga merupakan kader Partai Gerindra.
Kongres PSI kali ini menjadi sorotan karena selain akan dihadiri oleh Presiden RI, agenda politiknya cukup strategis, yakni memilih ketua umum baru untuk periode 2025–2030. Kongres ini direncanakan berlangsung selama dua hari, yakni 19–20 Juli 2025, dengan dua lokasi berbeda. Hari pertama akan dilangsungkan di Gedung Graha Saba Buana, Kecamatan Banjarsari, dan hari kedua akan dipusatkan di Gedung Edutorium KH Ahmad Dahlan, Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS).
Dalam pernyataannya, Prasetyo juga mengungkapkan bahwa Partai Gerindra telah menerima undangan resmi dari PSI untuk menghadiri kegiatan tersebut. Namun, terkait siapa saja perwakilan dari partai berlambang kepala burung Garuda itu yang akan hadir, belum diputuskan. “Tetapi, kami belum memutuskan siapa saja yang akan berangkat,” ujarnya.
Kehadiran Prabowo dalam kongres partai lain ini menandakan terbukanya komunikasi lintas partai yang semakin cair pascapemilu 2024. PSI sebagai partai yang relatif muda berupaya menguatkan eksistensinya di kancah politik nasional, terlebih setelah berhasil menembus ambang batas parlemen pada Pemilu 2024 lalu.
Di sisi lain, kehadiran Presiden juga menjadi sinyal positif dalam rangka memperkuat hubungan antarelemen politik di Indonesia. Terlebih, PSI sempat menyatakan dukungannya terhadap pencalonan Prabowo saat pemilihan presiden lalu, sehingga hubungan kedua partai ini dinilai cukup harmonis.
Kongres ini diprediksi akan menjadi momentum penting bagi PSI untuk menentukan arah kebijakan politik ke depan, terutama dalam menyongsong Pilkada serentak 2025 dan periode awal pemerintahan Prabowo-Gibran. []
Diyan Febriana Citra.