SAMARINDA – Kebakaran kembali terjadi di wilayah Kota Samarinda, tepatnya di Jalan Juanda 11, Kelurahan Sidodadi, Kecamatan Samarinda Ulu, Selasa (26/08/2025) malam. Musibah ini menghanguskan satu rumah dan membuat dua rumah lainnya ikut terdampak. Dugaan sementara, penyebab kebakaran berasal dari korsleting listrik.
Kepala Bidang Pemadaman dan Penyelamatan Disdamkar Kota Samarinda, M. Teguh Setiawardana, menjelaskan pihaknya menerima laporan sekitar pukul 21.30 WITA. Menanggapi informasi tersebut, tim pemadam langsung mengerahkan delapan unit mobil pemadam kebakaran dari empat posko berbeda.
“Lokasi gang sempit, tapi berkat dukungan relawan, penanganan berjalan lancar,” ujarnya.
Kondisi lingkungan yang padat membuat api berpotensi cepat merembet. Namun berkat kesigapan petugas, relawan, dan warga sekitar, kobaran api berhasil dicegah agar tidak menjalar ke bangunan lain. Salah satu titik yang mendapat perhatian khusus adalah ruko penjual sembako dan bensin pom mini yang berada tidak jauh dari sumber kebakaran.
Proses pemadaman berlangsung sekitar satu jam. Setelah api berhasil dipadamkan, petugas memastikan tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini. Meski begitu, kerugian material dialami oleh pemilik rumah yang hangus terbakar serta dua keluarga lain yang rumahnya terkena imbas.
M. Teguh kembali menekankan pentingnya kewaspadaan masyarakat terhadap instalasi listrik di rumah. “Kami mengimbau warga rutin memeriksa kabel dan peralatan elektronik, karena korsleting masih menjadi penyebab utama kebakaran di Samarinda,” jelasnya.
Hal ini diperkuat dengan kesaksian warga sekitar. Salah seorang saksi mata mengaku sempat mendengar bunyi percikan sebelum api membesar. “Tadi sempat terdengar percikan, kemungkinan karena korsleting,” ungkap warga tersebut.
Kebakaran di Samarinda bukanlah peristiwa baru. Dalam beberapa tahun terakhir, kasus serupa berulang kali terjadi dengan pola penyebab yang sama, yakni korsleting listrik. Meski pihak pemadam telah sigap merespons, pencegahan tetap menjadi langkah utama untuk menekan angka kejadian.
Disdamkar Samarinda secara rutin mengingatkan agar masyarakat tidak menunda perawatan instalasi listrik, terutama di rumah-rumah yang sudah berusia puluhan tahun. Kabel yang rapuh, stop kontak yang longgar, hingga penggunaan peralatan elektronik berdaya tinggi tanpa pengaman, kerap menjadi pemicu.
Peran aktif masyarakat dalam menjaga keamanan lingkungan juga dinilai penting. Gotong royong yang ditunjukkan warga saat membantu pemadaman menjadi bukti bahwa keterlibatan bersama mampu mencegah dampak kebakaran semakin luas.
Musibah di Jalan Juanda 11 ini kembali menjadi pengingat bahwa risiko kebakaran bisa muncul kapan saja. Masyarakat diminta tidak lengah, karena upaya pencegahan jauh lebih penting dibanding hanya mengandalkan penanganan saat kebakaran sudah terjadi. []
Diyan Febriana Citra.