Korsleting Picu Kebakaran Laundry di Karangasem, Kerugian Rp600 Juta

Korsleting Picu Kebakaran Laundry di Karangasem, Kerugian Rp600 Juta

KARANGASEM – Kebakaran hebat melanda sebuah rumah yang sekaligus difungsikan sebagai tempat usaha laundry di Banjar Dinas Tebola, Desa Sidemen, Karangasem, Kamis (25/09/2025) dini hari. Bangunan milik I Ketut Jana (53) itu ludes dilalap api hingga menimbulkan kerugian ditaksir sekitar Rp600 juta.

Peristiwa bermula ketika istri korban, Ida Ayu Kade Mas, terbangun dari tidurnya untuk ke kamar mandi. Saat itulah ia mencium bau menyengat dan melihat kepulan asap tebal dari arah mesin pengering pakaian di area laundry. Menyadari ada tanda bahaya, ia segera membangunkan sang suami.

“Melihat ada kepulan asap, istrinya langsung memanggil suaminya untuk mengecek,” jelas Kapolsek Sidemen, AKP I Gusti Agung Bagus Suteja.

Sesaat kemudian, api terlihat sudah membesar. Seluruh penghuni rumah pun panik dan bergegas menyelamatkan diri. Beberapa barang berharga seperti perhiasan, uang tunai, serta dokumen penting berhasil diamankan, meski sebagian besar isi rumah tidak bisa diselamatkan.

Kebakaran cepat menyebar karena bangunan didominasi material mudah terbakar. Warga sekitar yang melihat kejadian itu spontan membantu dengan peralatan seadanya, mulai dari ember hingga selang air rumah tangga. Namun, kobaran api terlampau besar untuk dikendalikan.

Informasi kebakaran segera diteruskan kepada aparat desa dan kepolisian. Tidak lama berselang, 16 petugas pemadam kebakaran tiba di lokasi dengan tiga unit mobil damkar. Setelah melakukan penyemprotan intensif selama sekitar satu jam, api berhasil dilokalisir hingga tidak merembet ke bangunan tetangga.

Kapolsek Sidemen menuturkan dugaan sementara penyebab kebakaran adalah korsleting listrik di bagian belakang mesin pengering pakaian.

“Perkiraan sementara, penyebab karena korsleting listrik dari belakang mesin pengering pakaian. Untuk kerugian kurang lebih sekitar Rp600 juta,” ungkap Suteja.

Kebakaran ini menambah panjang daftar peristiwa serupa di Bali yang disebabkan oleh instalasi listrik. Dalam beberapa kasus, korsleting menjadi pemicu utama kebakaran rumah tinggal maupun bangunan usaha. Aparat mengimbau warga untuk rutin melakukan pengecekan instalasi listrik, terutama di tempat yang menggunakan banyak peralatan elektronik berdaya besar seperti laundry, vila, maupun penginapan.

Meski tidak menimbulkan korban jiwa, kebakaran dini hari itu meninggalkan luka mendalam bagi keluarga korban. Selain kehilangan rumah dan sumber penghasilan utama, mereka kini harus memulai kembali dari nol. Warga sekitar pun berkomitmen memberikan dukungan moral dan bantuan agar keluarga Ketut Jana bisa segera bangkit dari musibah ini. []

Diyan Febriana Citra.

Berita Daerah