Kota Batu Gaungkan Sport Tourism lewat Paralayang

Kota Batu Gaungkan Sport Tourism lewat Paralayang

KOTA BATU — Pemerintah Kota Batu kembali menegaskan komitmennya dalam mengembangkan sektor pariwisata berbasis olahraga dengan menggelar ajang Batu International Sport Tourism Festival (BISTF) Paragliding Accuracy League 2025. Kejuaraan paralayang berkelas internasional ini menjadi panggung bagi 81 atlet dari tiga negara: Indonesia, Malaysia, dan Thailand.

Acara yang dijadwalkan berlangsung pada 17–20 Juli 2025 ini berlokasi di kawasan Gunung Banyak, salah satu spot dirgantara paling diminati di Jawa Timur. Tempat ini dikenal tidak hanya karena keindahan panoramanya, tetapi juga karena kontur geografis yang ideal bagi olahraga paralayang.

Kepala Dinas Pariwisata Kota Batu, Ony Ardianto, menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari strategi besar Pemerintah Kota Batu dalam membangun branding sebagai destinasi wisata olahraga (sport tourism) bertaraf internasional.

“Persiapan venue sudah mencapai 80–90 persen, termasuk area take-off dan landing. Sarana dan prasarana penunjang juga telah kami benahi,” ungkap Ony dalam keterangan tertulisnya, Rabu (16/07/2025).

Ajang ini terselenggara berkat kolaborasi antara Pemkot Batu, Federasi Aero Sport Indonesia (FASI) Jawa Timur, Persatuan Olahraga Dirgantara Gantolle dan Paralayang Indonesia (PGPI), serta International Paragliding Accuracy Championship (IPAC). Para peserta akan bersaing dalam kategori akurasi pendaratan, salah satu disiplin penting dalam dunia paralayang kompetitif.

Dari total peserta, sebanyak 60 atlet berasal dari berbagai daerah di Indonesia, 20 dari Malaysia, dan satu dari Thailand. Meski sebagian besar peserta berasal dari dalam negeri, kehadiran peserta asing menciptakan atmosfer kompetisi yang lebih berkelas dan membuka peluang promosi wisata Batu secara global.

Tak hanya menjadi ajang kompetisi, kegiatan ini juga membawa misi untuk mendongkrak ekonomi lokal. Diharapkan, kehadiran atlet dan tim pendamping dari luar daerah bahkan luar negeri, turut berdampak pada sektor perhotelan, kuliner, hingga UMKM di sekitar lokasi lomba.

Sementara itu, Fafa, salah satu atlet paralayang muda asal Batu, mengungkapkan rasa bangganya bisa mewakili daerah dalam ajang internasional ini.

“Persiapannya sudah dari tahun lalu. Saya ikut seleksi tingkat kota, lalu lolos, dan sekarang siap bertanding. Saya optimistis bisa juara,” ujar Fafa yang pernah meraih gelar juara tingkat provinsi untuk kategori pelajar.

BISTF 2025 tidak hanya menjadi ajang adu keahlian, tetapi juga menjadi jendela promosi keindahan alam dan potensi wisata Batu ke dunia internasional. Dengan perhelatan ini, Kota Batu berharap dapat meraih eksposur lebih luas dan terus menapaki langkah sebagai ikon sport tourism Indonesia.

Berita Daerah Hotnews