AMBON — Wakil Presiden Republik Indonesia Gibran Rakabuming Raka dijadwalkan melakukan kunjungan kerja ke Provinsi Maluku pada Selasa (14/10/2025) sore. Dalam kunjungan perdananya ke daerah kepulauan itu, Gibran akan meninjau sejumlah proyek strategis nasional dan berdialog langsung dengan masyarakat di beberapa titik penting.
Berdasarkan agenda resmi, Wapres Gibran akan memulai kunjungannya di Pasar Mardika Ambon, pusat perdagangan terbesar di Maluku yang menjadi denyut ekonomi masyarakat. Di lokasi tersebut, Gibran dijadwalkan meninjau aktivitas para pedagang sekaligus mendengar langsung aspirasi mengenai harga bahan pokok dan distribusi logistik di kawasan timur Indonesia.
Usai dari Ambon, rombongan Wapres akan melanjutkan perjalanan ke Desa Waai, Kecamatan Salahutu, Kabupaten Maluku Tengah, untuk meninjau Pusat Pembangkit Listrik yang menjadi proyek strategis dalam memperkuat pasokan energi di wilayah kepulauan. Kunjungan itu diharapkan dapat mempercepat upaya pemerintah memperluas jangkauan listrik ke daerah-daerah terpencil.
Agenda berikutnya, Gibran dijadwalkan menuju Pulau Buru untuk melihat langsung progres pembangunan Bendungan Way Apu, salah satu proyek besar pemerintah yang ditujukan untuk meningkatkan ketersediaan air irigasi dan ketahanan pangan di Maluku. Setelah itu, perjalanan akan berlanjut ke Kabupaten Maluku Tenggara (Malra) dan Kota Tual, dengan fokus pada sektor ekonomi dan layanan publik.
“Untuk di Malra, Wapres akan meninjau pasar rakyat serta rumah sakit. Tujuannya mendengar langsung masukan masyarakat tentang pengembangan ekonomi dan pelayanan kesehatan,” ujar salah satu pejabat penyelenggara kunjungan.
Sementara itu, pantauan RRI di lapangan menunjukkan aparat keamanan dari TNI, Polri, dan Satpol PP telah bersiaga di kawasan Pasar Mardika Ambon sejak pagi hari. Pengetatan pengamanan dilakukan untuk memastikan kunjungan berlangsung aman dan tertib, termasuk penataan lalu lintas di sekitar area pasar.
Ketua DPRD Maluku Benhur Watubun berharap kunjungan Wapres Gibran tidak sekadar seremoni, tetapi juga menghasilkan kebijakan yang berpihak pada masyarakat Maluku.
“Kami berharap kunjungan wapres dapat membawa program yang berdampak bagi masyarakat dan tidak ikut membebani pemerintah daerah,” ujarnya.
Benhur juga menyinggung persoalan berkurangnya dana transfer dari pemerintah pusat ke daerah. “Karena kita tahu bahwa pemerintah pusat telah memangkas dana transfer ke daerah, dimana untuk Maluku mencapai Rp 300 miliar lebih,” tambahnya.
Kunjungan kerja ini menjadi salah satu upaya Wapres Gibran untuk memastikan bahwa pembangunan di wilayah timur Indonesia tetap berjalan seimbang dengan daerah lain, terutama dalam aspek ekonomi, energi, dan infrastruktur dasar. []
Diyan Febriana Citra.