Lambung Bocor, Kapal Wisata Labuan Bajo Tenggelam

Lambung Bocor, Kapal Wisata Labuan Bajo Tenggelam

MANGGARAI – Sebuah kapal pinisi wisata kembali mengalami musibah di perairan Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT). Kapal Pinisi Alam Kita 03 dilaporkan tenggelam di sekitar Pulau Monyet pada Kamis (28/08/2025) pagi akibat lambung kapal yang bocor.

Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas III Labuan Bajo, Stephanus Risdiyanto, menjelaskan bahwa bocornya lambung membuat air terus masuk ke dalam kapal. Sayangnya, pompa alkon yang seharusnya berfungsi untuk mengeluarkan air justru dalam kondisi rusak sehingga tak mampu menahan laju air. “Tidak bisa dipompa dikarenakan pompa alkon yang rusak. Kapal kemudian hanyut karena arus,” ujar Stephanus.

Beruntung, kejadian ini tidak menelan korban jiwa. Saat insiden terjadi, kapal tersebut tengah berlabuh dan hanya terdapat lima kru di dalamnya. “Tidak ada wisatawan, kapal lagi berlabuh mooring. Bukan kapal jalan,” tambah Stephanus menegaskan.

Meski demikian, tenggelamnya kapal ini sempat menyedot perhatian publik setelah rekaman video detik-detik peristiwa beredar di media sosial. Dalam tayangan itu, pinisi berwarna putih terlihat perlahan miring ke sisi kanan. Seiring waktu, kemiringan semakin tajam hingga akhirnya kapal tersebut tenggelam sepenuhnya ke perairan.

Kapal Alam Kita 03 merupakan salah satu armada wisata yang biasa digunakan untuk melayani perjalanan turis di kawasan Taman Nasional Komodo. Labuan Bajo sendiri dikenal sebagai destinasi unggulan pariwisata bahari Indonesia, sehingga setiap insiden kecelakaan laut selalu menimbulkan sorotan publik, khususnya terkait keselamatan dan standar operasional kapal wisata.

Stephanus menambahkan, kapal yang tenggelam sudah berhasil dievakuasi oleh tim gabungan yang terdiri atas KSOP, Lanal, dan Polair. “Sudah ditarik dengan kapal KSOP, Lanal, dan Polair di area labuh dan diikat di-mooring dengan aman. Pemilik akan mengapungkan dan memperbaiki kapal,” jelasnya.

Insiden ini kembali menjadi pengingat pentingnya perawatan rutin terhadap kapal wisata. Meskipun tidak ada korban, peristiwa semacam ini berpotensi menimbulkan risiko besar jika terjadi saat kapal sedang berlayar membawa penumpang. Pemerintah bersama pemilik kapal di Labuan Bajo pun diharapkan meningkatkan pengawasan dan memastikan seluruh armada wisata benar-benar dalam kondisi laik laut sebelum beroperasi.

Labuan Bajo sebagai gerbang utama wisatawan yang ingin menikmati pesona Pulau Komodo, manta point, dan keindahan laut Flores, tentu memerlukan standar keamanan pelayaran yang ketat agar kepercayaan wisatawan tetap terjaga. []

Diyan Febriana Citra.

Berita Daerah Hotnews