Letusan Bertubi-Tubi di Ile Lewotolok, Status Masih Siaga

Letusan Bertubi-Tubi di Ile Lewotolok, Status Masih Siaga

LEMBATA — Aktivitas vulkanik Gunung Ile Lewotolok di Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT), terus menunjukkan peningkatan yang patut diwaspadai. Dalam kurun waktu enam jam pada Kamis (17/07/2025) dini hari, gunung api aktif ini tercatat meletus sebanyak 79 kali. Lonjakan aktivitas ini memunculkan kekhawatiran di tengah masyarakat yang tinggal di sekitar lereng gunung.

Fajaruddin M Balido, petugas dari Pos Pengamat Gunung Api (PGA) Ile Lewotolok, menyampaikan bahwa letusan-letusan tersebut terekam melalui alat seismograf dengan amplitudo yang bervariasi, yakni antara 13,6 hingga 38,1 milimeter dan berdurasi 35 hingga 63 detik.

“Teramati 79 kali letusan dengan tinggi 100-200 meter dan warna asap putih dan kelabu,” ujar Fajaruddin dalam keterangannya pada hari yang sama.

Letusan disertai lontaran material pijar dan suara dentuman keras yang bahkan terdengar hingga ke permukiman penduduk. Lontaran material pijar tersebut terpantau menyebar ke segala arah di sekitar puncak, menambah potensi bahaya dari abu panas dan jatuhan material vulkanik.

Secara visual, kondisi puncak gunung tampak jelas meskipun diliputi kabut tipis. Sementara itu, asap bertekanan lemah dari kawah utama teramati berwarna putih dengan ketinggian antara 25 hingga 50 meter di atas permukaan kawah. Suhu udara di sekitar kawasan gunung berkisar antara 22 hingga 24 derajat Celsius dengan angin bertiup pelan ke arah barat.

Fajaruddin menambahkan, dalam waktu yang sama, Gunung Ile Lewotolok juga mencatat 67 kali gempa embusan dengan intensitas rendah hingga sedang.

Peningkatan aktivitas vulkanik ini membuat pihak PGA kembali menegaskan larangan bagi masyarakat untuk beraktivitas dalam radius 3 kilometer dari kawah aktif.

“Kami mengimbau warga agar tidak memasuki dan melakukan aktivitas di dalam wilayah radius 3 kilometer dari pusat erupsi,” tegas Fajaruddin.

Saat ini, Gunung Ile Lewotolok masih berada dalam status Level III atau Siaga. Status ini menunjukkan bahwa gunung tengah berada dalam fase erupsi yang cukup intens dan berpotensi membahayakan keselamatan penduduk jika tidak disikapi dengan langkah antisipatif.

Sebagai bentuk kesiapsiagaan, aparat gabungan dari BPBD, TNI, dan kepolisian juga telah diminta untuk siaga menghadapi kemungkinan meningkatnya aktivitas dan potensi evakuasi. Warga diminta tetap tenang namun waspada, serta mengikuti seluruh arahan dari pihak berwenang demi keselamatan bersama.

Gunung Ile Lewotolok merupakan salah satu dari banyak gunung api aktif di Indonesia yang terus dipantau ketat oleh Badan Geologi dan PVMBG, mengingat letaknya yang berdekatan dengan permukiman warga dan potensi letusan yang tidak dapat diprediksi secara pasti. []

Diyan Febriana Citra.

Berita Daerah Hotnews