SAMARINDA – Kebakaran yang melanda Pasar Segiri pada Minggu (10/08/2025) malam, sekitar pukul 22.30 WITA meninggalkan kerugian besar bagi para pedagang dan menjadi perhatian serius Pemerintah Kota Samarinda. Peristiwa yang diduga dipicu korsleting listrik ini menghanguskan sedikitnya lima kios dan memicu kepanikan warga serta pedagang di kawasan tersebut.
Kebakaran terjadi ketika pasar telah tutup, sehingga sebagian besar pedagang tidak berada di lokasi. Meski demikian, sejumlah pedagang yang mendengar kabar kebakaran segera datang dan berupaya menyelamatkan barang dagangan mereka. Beberapa di antaranya bahkan terpaksa mendobrak pintu kios yang terkunci demi mengamankan isi di dalamnya.
Bangunan pasar yang padat, ditambah material kios yang mudah terbakar, membuat api cepat membesar. Petugas pemadam kebakaran bersama relawan bergerak cepat memadamkan kobaran, berusaha keras agar api tidak merembet ke kios lain.
Wali Kota Samarinda, Andi Harun, yang datang langsung ke lokasi, memastikan lima kios telah hangus terbakar. Ia menegaskan, penyebab awal kebakaran diperkirakan berasal dari korsleting listrik pada salah satu kios yang sudah lama tidak berpenghuni.
“Kebakaran ini diduga akibat korsleting listrik. Saat kejadian, pasar sudah tutup dan tidak ada pedagang di lokasi,” ujar Andi Harun.
Menurutnya, kios yang menjadi sumber api adalah lapak penjual bawang yang tidak terawat instalasi listriknya. Kondisi ini memicu arus pendek yang kemudian menyulut kebakaran.
Menanggapi insiden tersebut, Pemkot Samarinda langsung merencanakan perbaikan menyeluruh di Pasar Segiri. Selain memperbaiki kerusakan fisik, pemerintah juga akan memprioritaskan pembaruan total sistem kelistrikan pasar.
“Kami tidak hanya akan memperbaiki bagian yang rusak, tapi juga melakukan penataan ulang dan renovasi total sistem kelistrikan serta keamanan pasar,” kata Andi Harun.
Renovasi ini diharapkan tidak hanya mengembalikan aktivitas perdagangan seperti semula, tetapi juga meningkatkan standar keamanan, sehingga risiko kebakaran dapat ditekan seminimal mungkin. Pemkot juga berencana memperketat pengawasan terhadap instalasi listrik, terutama di kios-kios yang jarang digunakan atau ditinggalkan pemiliknya.
Kebakaran di Pasar Segiri menjadi pengingat penting akan perlunya perawatan rutin instalasi listrik di area perdagangan yang padat aktivitas. Meski kerugian material cukup besar, tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini. Para pedagang yang terdampak akan mendapatkan bantuan dari pemerintah daerah agar dapat kembali berjualan dalam waktu dekat.
Masyarakat dan pedagang diminta untuk lebih waspada terhadap potensi bahaya listrik dan menjaga kondisi fasilitas kios masing-masing. Dengan langkah penataan ulang dan renovasi yang direncanakan, Pemkot berharap Pasar Segiri dapat kembali menjadi pusat perdagangan yang aman, nyaman, dan bebas dari ancaman kebakaran. []
Diyan Febriana Citra.