GUNUNGKIDUL – Momen libur perkuliahan berakhir tragis bagi seorang mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM), YAA (21), yang ditemukan tak bernyawa di dasar sumur sedalam 12 meter di Kelurahan Logandeng, Kecamatan Playen, Kabupaten Gunungkidul, Jumat (01/08/2025). Kejadian ini mengejutkan warga sekitar dan keluarga korban yang tidak menyangka musibah menimpa anak sulung mereka.
YAA diketahui tengah berada di rumah orang tuanya, mempersiapkan keberangkatan untuk program Kuliah Kerja Nyata (KKN). Namun, saat itu, sang ibu menemukan sandal anaknya tergeletak di dekat sumur keluarga yang biasanya tertutup rapat. Rasa curiga muncul karena tutup sumur tampak terbuka.
Sang ibu segera meminta bantuan warga sekitar. Setelah dilakukan pengecekan dari atas, warga menduga kuat bahwa seseorang telah jatuh ke dalam sumur. Tim gabungan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gunungkidul, pemadam kebakaran, dan relawan segera dikerahkan.
“Info awal ditemukan sandal dan tutup sumur sudah hilang, dicurigai terdapat orang tercebur sumur. Kita cek dari atas tidak terlihat, lalu kita gunakan jangkar yang kemudian tersangkut di tubuh korban. Petugas kemudian masuk ke dalam sumur untuk melakukan evakuasi,” ujar Deni, petugas Damkar Gunungkidul.
Evakuasi berlangsung dramatis dan memakan waktu cukup lama. Tubuh korban akhirnya berhasil diangkat dan langsung dibawa ke rumah sakit. Sayangnya, nyawa korban tidak tertolong. Kejadian ini menimbulkan duka mendalam, tidak hanya bagi keluarga, tetapi juga masyarakat sekitar yang mengenal YAA sebagai sosok muda yang cerdas dan rendah hati.
Yanto, tetangga korban, mengenang YAA sebagai pemuda berprestasi yang menempuh pendidikan di UGM melalui jalur Bidik Misi. “Sudah kuliah, mau KKN,” ucap Yanto lirih.
Dari penelusuran warga, YAA adalah alumni pondok pesantren dan lulusan Madrasah Aliyah Negeri (MAN) sebelum menembus UGM. Prestasinya menjadi kebanggaan keluarga, terutama sebagai anak pertama dari dua bersaudara.
Peristiwa ini menjadi pengingat penting akan bahaya lingkungan domestik yang sering kali luput dari perhatian. Sumur yang tidak tertutup dengan aman dapat menjadi potensi ancaman, terlebih di lingkungan yang padat penduduk dan sering dilalui anak-anak maupun orang dewasa.
Kepala BPBD Gunungkidul mengimbau masyarakat untuk memastikan fasilitas air, terutama sumur, selalu dalam kondisi tertutup dan aman. Pemerintah daerah juga didorong meningkatkan edukasi keselamatan domestik kepada warga.
Jenazah YAA telah diserahkan kepada pihak keluarga untuk dimakamkan. Doa dan ucapan belasungkawa mengalir dari warga, teman kuliah, hingga dosen dan civitas akademika UGM. []
Diyan Febriana Citra.