Makan Malam Bersama, Gus Ipul Dengarkan Curahan Hati Siswa

Makan Malam Bersama, Gus Ipul Dengarkan Curahan Hati Siswa

BOGOR – Sebuah malam sederhana berubah menjadi momen penuh makna ketika Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul) menyempatkan diri untuk makan malam bersama para siswa Sekolah Rakyat Menengah Pertama (SRMP) 10 Bogor, Kamis (24/07/2025). Di balik piring-piring berisi sayur asem, tempe bacem, gulai ayam, semangka, snack, dan susu, terselip kisah perjuangan anak-anak yang tengah berjuang membalik takdir melalui pendidikan.

Dalam suasana hangat dan penuh keakraban, Gus Ipul menghampiri satu per satu siswa. “Kerasan di sini ya? Makannya cocok?” tanyanya ramah, sebagaimana dikutip dalam keterangannya, Jumat (25/07/2025). Pertanyaan itu dijawab dengan senyum lebar dan anggukan antusias. Beberapa siswa bahkan mengacungkan tangan, meminta tambahan nasi sebuah isyarat sederhana tentang kenyamanan dan rasa syukur.

Namun di balik tawa yang terdengar, tersimpan kenyataan getir yang mereka bawa dari rumah. Salah satunya datang dari Vikar Ziyad Rasya (12), yang mengaku sebelum masuk sekolah ini, keluarganya hanya mampu menyediakan makanan sekali atau dua kali sehari. “Sekarang bisa makan tiga kali sehari. Saya ingin jadi Paskibraka,” ujarnya penuh harapan.

Sementara itu, Asya Asyifa (12), tak kuasa menahan air mata saat mengingat keadaan orang tuanya. Meski dirinya kini bisa menikmati makan teratur di sekolah, ia khawatir orang tuanya mungkin hanya makan sekali malam itu.

“Kalau di sini Alhamdulillah bisa makan tiga kali sehari. Tapi kadang kepikiran orang tua, mungkin malam ini mereka cuma makan sekali,” tuturnya pilu. Ia juga menyampaikan rasa syukur dan terima kasih kepada Presiden Prabowo Subianto yang telah menghadirkan program Sekolah Rakyat.

Mendengarkan cerita-cerita itu, Gus Ipul mengaku terenyuh. Menurutnya, sekolah ini bukan hanya tempat belajar, tapi juga ruang untuk membangun kembali harapan anak-anak Indonesia yang sebelumnya terpinggirkan oleh kondisi ekonomi.

“Banyak dari mereka yang dulu belum tentu bisa makan dua kali sehari. Di sini mereka makan tiga kali, plus dua kali snack. Dan yang paling penting, mereka merasa betah,” katanya.

Kepala SRMP 10 Bogor, Fitri Puspita Sari, menjelaskan bahwa sistem pendidikan di sekolah ini cukup padat. Aktivitas dimulai sejak pukul 04.00 pagi dengan ibadah, olahraga, dan belajar hingga sore hari. Beberapa siswa sempat mengalami gangguan kesehatan ringan akibat penyesuaian ritme, namun seluruhnya ditangani dengan baik oleh tenaga medis dan psikolog.

Program Sekolah Rakyat menjadi salah satu inisiatif sosial yang membawa dampak nyata dalam kehidupan anak-anak kurang mampu. Lebih dari sekadar memberikan akses pendidikan, program ini membuka jalan baru bagi generasi muda untuk bermimpi lebih tinggi dan hidup lebih layak. []

Diyan Febriana Citra.

Berita Daerah Hotnews