Masinis Jatuh di Sungai Mahakam Ditemukan Meninggal

Masinis Jatuh di Sungai Mahakam Ditemukan Meninggal

Bagikan:

SAMARINDA – Tim SAR gabungan berhasil mengakhiri operasi pencarian korban kecelakaan kerja di perairan Sungai Mahakam, Kota Samarinda, Kalimantan Timur, pada Kamis (25/12/2025). Korban diketahui bernama Khairul (30), seorang Masinis III TB Delta Ayu 7, yang sebelumnya dilaporkan terjatuh dan tenggelam saat berpindah kapal pada dini hari.

Peristiwa nahas itu terjadi sekitar pukul 00.20 WITA ketika korban berupaya menyeberang dari LCT Delta A8 menuju TB Delta Ayu 7. Berdasarkan informasi awal yang dihimpun petugas, korban diduga terpeleset saat berpindah kapal, lalu terbentur badan kapal sebelum akhirnya jatuh ke Sungai Mahakam yang dikenal memiliki arus cukup kuat, terutama pada jam-jam tertentu.

Koordinator Pos SAR Samarinda, Mardi Sianturi, menjelaskan bahwa laporan kejadian baru diterima pihaknya beberapa jam setelah insiden terjadi. Tim SAR memperoleh informasi pada pukul 10.00 WITA dan segera melakukan persiapan untuk bergerak ke lokasi kejadian.

“Laporan kejadian kami terima pada pukul 10.00 WITA. Setelah itu, Tim Rescue Pos SAR Samarinda langsung bergerak ke lokasi untuk melaksanakan operasi pencarian bersama unsur SAR gabungan,” kata Mardi.

Setibanya di lokasi, tim SAR gabungan langsung melakukan pencarian dengan metode penyisiran permukaan. Upaya ini dilakukan menggunakan perahu karet serta peralatan P-Search di sekitar titik jatuhnya korban. Pencarian difokuskan di area sekitar kapal dan sepanjang alur Sungai Mahakam, mengingat potensi korban terseret arus cukup besar.

Namun hingga pukul 15.00 WITA, korban belum berhasil ditemukan. Evaluasi lapangan kemudian dilakukan dengan mempertimbangkan kondisi arus, kedalaman air, serta hasil penyisiran permukaan yang belum membuahkan hasil.

“Melihat kedalaman air dan hasil evaluasi di lapangan, tim kemudian memutuskan untuk melakukan penyelaman,” ujar Mardi.

Keputusan tersebut menjadi titik krusial dalam operasi pencarian. Tim penyelam SAR diturunkan untuk menyisir area dasar sungai di sekitar lokasi kejadian. Setelah beberapa waktu melakukan penyelaman, korban akhirnya ditemukan pada pukul 16.25 WITA. Posisi korban berada sekitar 70 meter dari titik awal dilaporkan jatuh, pada kedalaman kurang lebih sembilan meter.

Korban ditemukan dalam kondisi meninggal dunia. Selanjutnya, jenazah Khairul dievakuasi ke RSUD Abdoel Wahab Sjahranie Samarinda untuk dilakukan penanganan lebih lanjut dan diserahkan kepada pihak keluarga sesuai prosedur yang berlaku.

Mardi mengungkapkan bahwa derasnya arus Sungai Mahakam menjadi salah satu tantangan utama selama proses pencarian, terutama saat tim melakukan penyelaman. Kondisi tersebut menuntut kehati-hatian ekstra serta koordinasi yang solid antarunsur SAR agar operasi berjalan aman dan efektif.

“Dengan ditemukannya korban, operasi SAR kami usulkan untuk ditutup dan dilanjutkan dengan status kesiapsiagaan,” kata dia.

Operasi pencarian dan penyelamatan ini melibatkan berbagai unsur, mulai dari Pos SAR Samarinda, TNI, Polri, pihak kapal, potensi SAR gabungan, hingga relawan di Samarinda. Kolaborasi lintas instansi tersebut menjadi faktor penting dalam mempercepat proses pencarian di tengah kondisi perairan yang tidak mudah.

Peristiwa ini kembali menjadi pengingat pentingnya penerapan standar keselamatan kerja di sektor transportasi air, khususnya di wilayah Sungai Mahakam yang memiliki aktivitas pelayaran cukup padat. Selain faktor alam, kewaspadaan dan prosedur keselamatan saat berpindah antar kapal dinilai krusial untuk mencegah kejadian serupa terulang di kemudian hari. []

Diyan Febriana Citra.

Bagikan:
Berita Daerah Hotnews