Megawati Akan Sampaikan Pidato Kunci di Peringatan KAA Blitar

Megawati Akan Sampaikan Pidato Kunci di Peringatan KAA Blitar

Bagikan:

BLITAR — Kota Blitar kembali menjadi pusat perhatian nasional seiring dengan rencana kehadiran Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri dalam Seminar Peringatan Konferensi Asia-Afrika (KAA) yang akan digelar di kompleks Makam Bung Karno, Sabtu (01/11/2025).

Acara yang diselenggarakan oleh Megawati Institute ini akan berlangsung di Perpustakaan Nasional Bung Karno, tempat yang sarat makna sejarah dan simbol perjuangan bangsa. Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDIP Kota Blitar, Syahrul Alim, mengonfirmasi bahwa Megawati dijadwalkan hadir untuk menyampaikan pidato kunci (keynote speech) dalam seminar tersebut.

“Iya betul. Ibu Ketum akan menyampaikan keynote speech pada Seminar Peringatan KAA di Museum Bung Karno,” ujar Syahrul kepada Kompas.com melalui sambungan telepon, Jumat (31/10/2025). Ia menambahkan, “Diselenggarakan oleh Megawati Institute.”

Meski demikian, Syahrul mengaku belum mengetahui secara rinci mengenai isi seminar maupun siapa saja pembicara yang akan hadir. Ia juga belum mendapatkan informasi apakah tokoh-tokoh dari Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDIP akan turut mendampingi Megawati selama berada di Blitar.

Syahrul menyebutkan, Megawati dijadwalkan tiba di Blitar pada Jumat siang. Usai memberikan pidato kunci pada seminar, Megawati akan melanjutkan kegiatan dengan berziarah ke Makam Presiden Soekarno, ayahandanya, yang juga menjadi ikon perjuangan kemerdekaan Indonesia. Setelah rangkaian kegiatan tersebut, Megawati direncanakan kembali ke Jakarta melalui Bandara Dhoho, Kediri, pada Sabtu siang.

Kehadiran Megawati di acara tersebut dinilai memiliki arti simbolik yang kuat. Selain untuk memperingati peristiwa penting dalam sejarah hubungan Asia dan Afrika, kegiatan ini juga menjadi bentuk penghormatan terhadap warisan diplomasi Presiden Soekarno.

Sebagaimana diketahui, Konferensi Asia-Afrika pertama kali digelar di Bandung pada 18–24 April 1955, diinisiasi oleh lima negara Indonesia, India, Myanmar, Sri Lanka, dan Pakistan. Konferensi tersebut diikuti oleh 25 negara yang sebagian besar baru merdeka, dengan tujuan memperkuat solidaritas dan kerja sama ekonomi antarnegara berkembang.

Lebih dari sekadar pertemuan politik, KAA menjadi simbol perlawanan terhadap kolonialisme dan melahirkan semangat gerakan non-blok. Presiden Soekarno bersama Perdana Menteri India, Jawaharlal Nehru, disebut sebagai tokoh penggagas, sementara pemimpin Tiongkok Mao Zedong turut memberikan dukungan terhadap visi kemandirian bangsa-bangsa baru di Asia dan Afrika.

Dengan kehadiran Megawati di Blitar, peringatan ini diharapkan tidak hanya menjadi refleksi sejarah, tetapi juga momentum untuk meneguhkan kembali semangat persatuan dan kemandirian bangsa sebagaimana diwariskan oleh Bung Karno. []

Diyan Febriana Citra.

Bagikan:
Berita Daerah Hotnews